Penyusunan Rencana Kerja Pembentukan Forum Stakeholder di Mahulu

UJOH BILANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Mahakam Ulu (Mahulu) Dr. Stephanus Madang, S.Sos.,M.M membuka acara Pemaparan Hasil Kajian Stakeholder Mapping Pembangunan Berkelanjutan dan Penyusunan Rencana Kerja Pembentukan Forum Stakeholder di Mahulu yang dilaksanakan di Ruang Rapat Kecamatan Long Bagun. Jumat (23/06/23) 

Dalam arahan Bupati Bonifasius Belawan Geh, S.H.,M.E yang disampaikan Sekda Dr. Stephanus Madang, S.Sos.,M.M mengatakan, Pemkab Mahulu telah menunjukkan dukungan dan komitmen yang kuat terhadap Proyek USAID SEGAR terutama dalam mendorong pengelolaan sumber daya alam (SDA) secara berkelanjutan, dimana Program telah beroperasi di 12 Kabupaten yang terletak di empat provinsi, yaitu Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. 

“Melalui Program USAID SEGAR ini, pemerintah dan pengelola izin, didorong untuk menerapkan prinsip pembangunan hijau dengan menyediakan kebijakan yang mendukung pengelolaan Kawasan berkelanjutan dan penerapan prinsip perlindungan keanekaragaman hayati terhadap sumber daya alam yang ada di Mahulu sesuai dengan visi misi Bupati serta bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Mahulu, dalam kerangka Target Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (SDGs), untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan,” tutur Sekda.

Dikatakan Sekda Dr. Stephanus Madang, S.Sos.,M.M lebih lanjut, dalam rangka mencapai tujuan tersebut diatas, maka USAID SEGAR dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) diharapkan dapat melakukan kegiatan pendampingan secara intensif terhadap pemerintah, pengelola izin, dan kelompok masyarakat di Mahulu, Pendekatan yang diterapkan diharapkan berbasis ilmu pengetahuan dan melibatkan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan di Mahulu, hal ini memastikan bahwa kebijakan dan tindakan yang diambil didasarkan pada pengetahuan yang akurat dan melibatkan partisipasi semua pihak yang terlibat.

“Melalui upaya-upaya tersebut, diharapkan bahwa pengelolaan sumber daya alam di Mahakam Ulu akan menjadi lebih berkelanjutan dan terjamin, dengan memperhatikan aspek-aspek penting seperti konservasi alam dan perlindungan keanekaragaman hayati. Kolaborasi antara pemerintah, pengelola izin, dan masyarakat setempat menjadi kunci dalam mencapai tujuan tersebut, USAID SEGAR bersama dengan YKAN berperan penting dalam memfasilitasi proses ini termasuk kegiatan kajian pemetaan stakeholder,” lanjut Sekda.

Di akhir penyampaian Sekda Mahulu mengatakan, Pemkab Mahulu mendukung Kajian Stakeholder Mapping dengan harapan dapat menjadi dasar pengidentifikasian semua pemangku kepentingan yang relevan, menganalisis peran dan keterkaitan antara pemangku kepentingan yang berbeda dalam pengelolaan SDA, membantu dalam mengevaluasi kepentingan dan dampak yang dihadapi oleh masing-masing pemangku kepentingan terkait pengelolaan SDA, peningkatan komunikasi dan partisipasi antara semua pemangku kepentingan dan menjadi dasar untuk mengembangkan rencana aksi kolaboratif yang melibatkan semua pemangku kepentingan.

“Masukan dari Bapak dan Ibu sekalian yang hadir pada hari ini sangat diharapkan, sehingga pengelolaan sumber daya alam di Mahulu dapat mencapai tingkat keberlanjutan yang lebih tinggi, sambil melindungi keanekaragaman hayati dan memastikan kesejahteraan generasi masa kini dan masa depan melalui Pembentukan Forum Stakeholder di Mahulu,” harap Sekda.

Dalam sambutan Regional Community Development Specialist YKAN Agus Irwanto Wibowo, S.E.,M.Si mengatakan, Prinsipnya pemetaan multipihak yang telah dilakukan memberikan rekomendasi seperti apa forum pengelolaan sumber daya yang diperlukan. 

“Data yang dihasilkan akan menjadi bahan diskusi bersama untuk membangun kesepakatan dan tindak lanjut, pengalaman dari forum yang telah ada saat ini bisa menjadi pembelajaran bagaimana sebuah media komunikasi bersama harusnya dikelola, mulai dari pertanyaan apa forum yg akan di buat, siapa anggotanya, kapan diperlukan dan kenapa harus diadakan dan bagaimana bisa dijalankan,”ungkap Regional Community Development Specialist YKAN Agus Irwanto Wibowo.(Prokopim/len)

 

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *