Plt Kepala BPSDM DR. Ir. H.M. Aswin, M.M melepas tanda peserta didampingi Kepala BKPP Wenifrida Kayang, S.Sos, M.Si sebagai tanda Latsar untuk Gelombang III Angkatan I, Golongan II angkatan II dan III di Lingkungan Provinsi Kaltim Kelas Kabupaten Mahakam Ulu telah selesai


– Bupati: Membangun Mahulu dengan Nilai- Nilai ANEKA

SAMARINDA – Membangun Kabupaten Mahalam Ulu (Mahulu) secara adil dengan mengaplikasikan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).

Hal itu disampaikan Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, SH dalam sambutannya yang dibacakan Kepala BKPP Mahulu Wenifrida Kayang, SSos,MSi pada penutupan Latihan Dasar (Latsar) Golongan III Angkatan I, Golongan II Angkatan II dan Angkatan III di lingkungan Pemprov Kaltim Kelas Kabupaten Mahulu 2019 di Aula II BPSDM Samarinda, Rabu, (3/6).

Bupati menyampaikan selamat kepada 112 peserta Latsar yang telah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan selama 51 hari kerja. “Semoga proses pembelajaran yang telah berlangsung ini dapat menjadikan kalian PNS yang berkarakter, karena yang diinginkan bagaimana meletakkan dasar-dasar bagi PNS menghadapi tantangan ke depannya. Silakan terus meningkatkan kompetensi sebagai ASN yang profesional,” katanya.

Bupati menegaskan sebagai seorang aparatur negara agar memantapkan pengabdian yang berorientasi pada pelayanan dan pengayom masyarakat. “PNS di Kabupaten Mahulu harus mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa, serta memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat,” tegas Bupati.

Hal senada disampaikan Gubernur Kaltim DR Ir H Isran Noor MSi dalam sambutannya yang disampaikan Plt Kepala BPSDM DR. Ir. H. M. Aswin, M.M. Gubernur mengharapkan pada peserta agar mampu bekerja, memiliki dan terbangun integritas moral, kejujuran, motivasi, nasionalisme dan semangat kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, memperkuat profesionalisme, kompetensi, serta disiplin yang tinggi.

Gubernur pun menegaskan sebagai aparatur pemerintah, di era reformasi ini peserta senantiasa dilihat, diperhatikan dan dinilai oleh masyarakat. “Terutama dalam hal pelayanan, harus dilaksanakan dengan baik dan profesional, karena baik buruknya layanan kepada masyarakat, menunjukan pencitraan aparatur pemerintah itu sendiri,” ujarnya.

Sementara itu Kabid Data, Kepangkatan, Pendidikan, Pelatihan, Kesejahteraan dan Pensiun Nancy Carolina Mayangsari SE mengungkap dengan berbagai pertimbangan dari evaluasi bahwa dari 112 orang peserta, ada 2 orang yang ditunda kelulusannya dan 25 orang harus mengikuti remidial atau mengulang. (hms10)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *