Subsidi Ongkos Angkut barang dan orang nyata dampaknya kedalam kestabilan harga

SAMARINDA – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltim Tutuk S.H. Cahyono mengapresiasi Pemkab Mahulu yang telah berhasil meraih Penghargaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Award kedua kalinya, karena mampu menjaga kestabilan harga didalam keterbatasan dibidang infrastruktur dan transportasi.

Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltim Tutuk S. H. Cahyono, yang ditemui usai Acara Penyerahan TPID Award Kepada Kabupaten Mahulu sebagai TPID berprestasi wilayah Kalimantan, yang diselenggarakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim. Rabu (04/11/2020). lalu

Kepala Perwakilan BI Provinsi Kaltim mengatakan BI sebagai partner pemerintah, memberikan apresiasi tinggi kepada Pemkab Mahulu karena dua kali meraih penghargaan yang merupakan hasil karya upaya dari Pemkab Mahulu.

“Karena Mahulu mempunyai regulasi yang mendukung secara konsisten, jadi proses kerja dengan dukungan regulasi itu ternyata betul- betul nyata dampaknya kedalam kestabilan harga yang dinikmati oleh masyarakat,” ujar Tutuk S.H Cahyono.

Tutuk S.H. Cahyono menuturkan bahwa kestabilan harga menjadikan daya beli masyarakat tetap terpelihara dengan baik, ketika daya beli baik maka kesejahteraannya juga akan terpelihara dengan baik.

“Peran Pemerintah Daerah itu sangat pas masuknya, kenapa? Mahulu punya keterbatasan pada bidang infrastruktur dan transportasi dijawab dengan kebijakan yang bisa membuat harga stabil. Menurut saya pas sekali, kebijakan dengan masalah yang dihadapi artinya kalau saya bilang seperti panci ketemu tutupnya jadi klop. Masalah dengan solusinya itu pas,” tuturnya.

Lanjutnya, karena semua berlomba- lomba untuk meraih TPID Award ini, dan untuk Mahulu tantangannya kedepan adalah menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat terus menjawab atas solusi permasalahan yang ada.

“ Sekarang sudah bagus, sudah dua kali berturut- turut karena memang subdisi biaya, agak beda karena proses kerjanya agak berbeda menurut teman- teman kementerian sehingga bisa menang. Tetapi ini sudah mulai dikejar oleh daerah lain,” ujar Kepala BI Perwakilan Provinsi Kaltim ini.

Dan pada akhir wawancara , ia pun memberi dukungan agar Mahulu dapat terus memikirkan inovasi- inovasi lain, agar tetap bisa menang.

“ Kami dari BI siap mendukung apapun nanti guna kesejahteraan masyarakat, untuk pertumbuhan ekonomi disana, daya beli masyarakat. Dan BI siap dukung dengan data, kajian, pemikiran- pemikiran dan dukungan yang dapat dilakukan sehingga dapat menjadi tim yang kuat dalam TPID ini,” tutup Tutuk S.H Cahyono.

Hal senada disampaikan Kepala Sub Bidang Stabilisasi Harga Kemenko Bidang Perekonomian Sri Purwanti bahwa dalam kriteria non IHK ada dua program unggulan dan terkait dengan proses yaitu kegiatan atau program kerja.

“Mahulu unggul sementara ini kita lihat, unggul diprogram kegiatan rutinnya. Seperti mengangkat program unggulan terkait subsidi ini ada peraturan yang menaunginya. Jadi mengeluarkan peraturan- peraturan terkait program unggulan itu yang kita nilai, lebihnya disitu,” ungkap Sri Purwanti.(HMS10/td)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *