Ketua TP PKK Kabupaten Mahakam Ulu, Ny. Yovita Bulan Bonifasius


 

SAMARINDA – Dalam memperkenalkan tanaman lokal sebagai ciri khas daerah Kabupaten Mahakam Ulu, Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), memanfaatkan tanaman lokal sebagai bahan dan pelengkap masakan setiap mengikuti event lomba masak di luar daerah.

Ketua TP PKK Kabupaten Mahulu Yovita Bulan Bonifasius mengatakan, saat event perlombaan masak, masakan lokal dengan sayur-mayur yang merupakan tanaman lokal khas daerah selalu dibawa.

“Banyak orang luar yang tidak tahu dan mengenal tanaman dari tempat kita yang begitu banyak dan mungkin banyak tidak ada di tempat lain,” katanya saat ditemui setelah mengikuti Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltim, di Kantor Gubernur Kaltim, baru- baru ini.

Lanjut Ketua TP PKK Kabupaten Mahulu tersebut, tanaman lokal dimaksud di antaranya Kelibang Manuk, Ketukung, dan Meke. “Kita bawa sebagai wujud promosi daerah kita dan perkenalkan juga manfaatnya seperti Meke yang biasa digunakan untuk pengganti MSG,” katanya lagi.

Untuk diketahui, dari tanaman tersebut jika dipadupadankan bisa menghasilkan masakan yang nikmat dan sedap. “Jika kita tahu mengolah dan memadupadankan bahan masakan dari tanaman lokal ini akan menjadi masakan yang luar biasa,” ujarnya.

Ketua TP PKK Kabupaten Mahulu Yovita Bulan Bonifasius mengungkapkan pernah ditantang Chef Ragil, yang meminta produk tanaman atau sayur lokal dikirim setiap bulannya, namun hal ini tidak bisa dipenuhi.

“Mahulu belum bisa memenuhi ipermintaan ini, dengan keadaan kita seperti ini otomatis butuh transportasi yang lebih cepat agar tanaman lokal tidak rusak atau busuk selama di perjalanan,” ungkapnya.

Dan bukan itu saja, tanaman lokal kebanyakan harus dicari dulu di hutan. “Yang menjadi kesulitan kita, ya harus dicari dulu dan ambil di hutan, karena belum dibudidayakan atau ditanam secara khusus, ” tandasnya.

Untuk itu, ia berharap tanaman tersebut bisa dibudidayakan atau ditanam di kebun, ladang, maupun pekarangan rumah.
“Karena selain bisa dikonsumsi sendiri, dapat dijual dan dapat membantu meningkatkan perekonomian keluarga,” harapnya. (hms10)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *