SAMARINDA – Wakil Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Drs. Yohanes Avun, M.Si menghadiri sekaligus menjadi Nara Sumber pada acara Pertemuan Tahunan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Karya Karitatif Gereja (PSE – CARITAS) atau  Komisi Keadilan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau (KKP – PMP) dan Sekretariat Gender Pemberdayaan  Perempuan (SGPP) Regio Kalimantan.

Pertemuan yang  mengangkat tema “Peran Gereja Dalam Perkembangan Ibu Kota Negara ( IKN) di Kalimantan Timur,” digelar di Aula Keuskupan Agung Samarinda. Selasa (16/05/2023)

Dalam pemaparan Wabup Mahulu Drs. Yohanes Avun, M.Si yang berjudul ” IKN dan Peran Pemerintah Daerah Mempersiapkan Masyarakat Lokal,”  dimulai dengan memperkenalkan Kabupaten Mahulu dari letak geografis, topografis, demografi, serta pada visi dan misi Kabupaten Mahulu.

“Kabupaten Mahulu telah berdiri kurang lebih 10 tahun yang lalu, pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat. Dari letak geografis adalah kesempatan mempromosikan Kabupaten Mahulu, oleh sebab itu saya menyampaikan kondisi Mahulu,” kata Wabup. 

Wabup kemudian menyampaikan sekilas tentang tujuan pembangunan IKN, salah satunya untuk mewujudkan pemerataan yang berkeadilan, baik itu dari sisi ekonomi, pembangunan fisik dan non fisik, serta sebagai pondasi utama visi Indonesia menuju 2045. 

Lebih lanjut Wabup menerangkan, Apa yang sudah dilakukan Pemerintah Kabupaten Mahulu dalam rangka mendukung IKN? Diantaranya menyiapkan kompetensi dan daya saing SDM Mahulu untuk bisa bersaing di IKN. 

“Sejak berdiri 10 tahun yang lalu, Mahulu fokus meningkatkan infrastruktur dasar untuk pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat merupakan komponen utama pembangunan manusia termasuk kualitas SDM,” terang Wabup.

Dalam hal pendidikan, selain membangun dan revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan, Pemerintah Kabupaten Mahulu menempatkan pembangunan dan pengembangan kualitas SDM sebagai prioritas utama daerah.

“Program Gerbang Cerdas Mahulu (GCM) dijadikan sebagai motor penggerak pembangunan kualitas SDM Mahulu. Sampai akhir tahun 2022 lalu, program GCM telah memberikan beasiswa  kepada 1.076 mahasiswa program kerjasama dan 2.227 mahasiswa program stimulan,” terang Wabup lagi.

Wabup pun mengungkapkan peran pemerintah dalam mempersiapkan masyarakat lokal, ada 5 hal diantaranya mendorong masyarakat lokal terbuka dengan perkembangan pembangunan, perkembangan teknologi, lapangan pekerjaan, dan sumber ekonomi baru. Lalu memperkuat kearifan lokal masyarakat, budaya, tradisi dan adat istiadat sebagai salah satu potensi pariwisata untuk dikembangkan.

Usai Wabup Mahulu Drs. Yohanes Avun, M.Si memberikan pemaparan, Moderator Roedy Haryo Widjono A.M.Z memberikan kesempatan bagi peserta untuk memberi tanggapan.

Salah satu peserta, Suster Kristina Fransiska, CP perwakilan dari KKP- PMP KWI Pontianak, Kalbar memberikan tanggapan, bahwa ia tertarik dan menyambut baik pemaparan yang diberikan Wabup Mahulu.

“Saya tertarik dan menyambut baik, presentasi yang bapak memperkenalkan daerah yang bapak pimpin dan perjuangan bapak sebagai tokoh inspiratif menurut saya. Dan saya juga suka hal – hal kreatif, inovatif dan juga menjadi inspiratif,” kata Suster Kristina Fransiska, CP. 

Kemudian Suster Kristina Fransiska, CP memberikan tanggapan, terkait daerah yang kesadaran atau tingkat pendidikannya masih minim, “Hati saya tergelitik, pada saat saya di yayasan, saya memiliki program sampai saat ini masih berlanjut yaitu Gerakan Orang Tua Asuh yang disebut For Life Education For The New Generation, Kenapa saya gagaskan ini, karena hanya melalui dunia pendidikan masa depan gereja, masyarakat dan negara menjadi lebih baik,” imbuhnya. 

Pada akhir acara, Wabup Mahulu Drs. Yohanes Avun, M.Si menerima cinderamata yang diserahkan dari perwakilan peserta pertemuan, dari Uskup Keuskupan Sintang Mgr. Samuel Oton Sidin, O.F.M Cap. (Prokopim/tha/td)

 

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *