SAMARINDA – Wakil Bupati ( Wabup ) Mahakam Ulu ( Mahulu ) Drs. Yohanes Avun, M.Si himbau masyarakat Mahulu agar betul – betul memanfaatkan posyandu – posyandu yang ada dengan baik.

“Dihimbau pada masyarakat  agar betul – betul memanfaatkan posyandu – posyandu yang ada dan bagi petugas dari posyandu, kader – kadernya selalu aktif,” himbau Wabup.

Hal ini disampaikan Wabup Mahulu Drs. Yohanes Avun, M.Si usai mengikuti acara Rembuk Stunting Tingkat Provinsi Kaltim Tahun 2023, di Ballroom Lantai 5 Hotel Mercure. Senin ( 09/ 10/ 2023 )

Lebih lanjut Wabup Mahulu Drs. Yohanes Avun, M.Si menjelaskan, ” Yang paling penting adalah peningkatan kesadaran untuk datang ke posyandu untuk membawa anak – anaknya periksa, agar di situ dapat ditemukan makanan atau tambahan gizi apa yang dibutuhkan untuk mereka,” kata Wabup.

Wabup Mahulu pun mengingatkan bahwa dalam upaya penurunan stunting merupakan kerja gotong royong yang dilakukan bersama. “Yang lebih penting lagi ini kerja gotong royong bersama, tidak hanya dilakukan dinkes P2KB atau Dinsos tetapi ini dilakukan semua dinas terkait, sehingga stunting yang di Mahulu  bahkan yang berpotensi resiko akan ada stunting itu bisa diminimalisir atau dituntaskan sama sekali,” ujar Wabup.

Dan Wabup pun menuturkan hal yang perlu dilakukan antara lain dimulai dari remaja putri saat pra nikah, dapat diberikan pembinaan agar pada jenjang pernikahan dan mempunyai anak tidak ada stunting.

“Nah yang perlu dilakukan adalah mulai dari hulunya tadi, pra nikah kepada remaja putri yang akan menikah dilakukan pembinaan, diberikan vitamin penambah darah segala macamnya. Ada intervensi untuk itu sehingga ketika mereka memasuki jenjang pernikahan dan mempunyai anak tidak ada yang stunting atau penyakit gangguan lainnya yang menghambat pertumbuhan anak,” tutur Wabup.

Wabup menambahkan bahwa data belum valid terutama by name by address itu belum dan kedepannya perlu di data ulang lagi,  kemudian adanya peraturan atau regulasi dari Kepala Daerah yaitu Peraturan Bupati mengenai Percepatan Penurunan Stunting di Mahakam Ulu.

“Maka setelah itu OPD yang terkait dan secara bersama- sama dilakukan semacam  rencana bagaimana penyusunan rencana aksi kegiatan dalam rangka percepatan penurunan stunting ini. Dan kegiatan yang disusun bukan kegiatan yang mengatasnamakan stunting tetapi betul – betul kegiatan yang dilaksanakan ke sasaran mereka yang terkena stunting,” pungkas Wabup.

Hal senada disampaikan Sekda Provinsi Kaltim Dra. Sri Wahyuni, M.P.P bahwa rembuk stunting menjadi hal yang sangat penting bagi kita sekalian di dalam melakukan peningkatan perbaikan kinerja maupun kebijakan.

“Kami tentu sangat percaya bahwa Kabupaten/ Kota sudah begitu peduli, sudah berkomitmen di dalam melakukan percepatan penanganan stunting,” kata Sekda Provinsi Kaltim.

Sekda Provinsi Kaltim Dra. Sri Wahyuni berharap agar data yang sudah dimiliki menjadi tanggung jawab bersama, terutama data yang telah dirilis oleh BKKBN bahwa jumlah angka stunting dari Dinkes ada 16 ribu yang jelas by name by addressnya, angka stunting se Kaltim. Tetapi jumlah anak yang potensi untuk menghasilkan stunting itu jutaan.

“Potensi artinya ada posisi, kondisi kesehatan, kondisi sanitasi rumah tangga yang bisa melahirkan angka stunting. Ini juga perlu menjadi perhatian kita tidak di penangan stunting tetapi di sisi pencegahannya, karena itu penanganan stunting yang spesifik maupun sensitif ini harus berjalan secara terpadu,”  harap Sekda Provinsi Kaltim ini. (Prokopim/tha)

 

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *