Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) menggelar Pelatihan  Etika  Kepribadian dan Pengembangan diri, yang bertujuan tidak hanya mengasah ilmu dan keterampilan, tetapi juga untuk mengasah mental dan etika anggotanya.


SAMARINDA – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) menggelar Pelatihan  Etika  Kepribadian dan Pengembangan diri, yang bertujuan tidak hanya mengasah ilmu dan keterampilan, tetapi juga untuk mengasah mental dan etika anggotanya.

Pelatihan yang menghadirkan para narasumber dari Ikatan Pengembang Kepribadian Indonesia (IPPRISIA) DPD wilayah Provinsi KALTIM yakni Ketua Umum IPPRISIA Kaltim Marliana Wahyuningrum, SE., MM, dan dua rekannya Aji Vini Vayanti, S.Pd., M. Pd dan Dr. Rina Juwita S.IP., MHRIR ini digelar di Ruang Emerald Lantai 6 Zoom Hotels Samarinda. Rabu (20/10/2021)

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua DWP Mahulu Marite Devung Madang, S. Kep Ners. Dan dalam sambutannya ia mengharapkan Pelatihan Etika dan Pengembangan Diri dapat memberi ilmu dan pengalaman yang baik bagi anggota dalam  berorganisasi.

“Kami berharap pelatihan ini dapat memberi ilmu tambahan serta pengalaman yang baik bagi kami, sehingga dapat diterapkan dalam berorganisasi khususnya pada organisasi DWP Mahulu serta di lingkungan masyarakat,” harapnya.

Hal senada disampaikan Aji Vini Vayanti, S.Pd., M. Pd saat mengawali materinya, bahwa kepribadian itu ada didalam diri sendiri, “ itu akan terpancar jika kita memiliki atau mengasah kepribadian kita terus menerus,” ujarnya yang membawakan materi mengenai Etika Berorganisasi. 

Ia juga memaparkan isi materinya diantaranya ciri organisasi yang ideal sekaligus menjadi nilai- nilai perilaku harus dianut  oleh setiap anggota organisasi, yaitu  pembagian kerja, wewenang, disiplin, kesatuan pemerintah, koordinasi, mendahulukan kepentingan organisasi, remunerasi dan kesetiakawanan kelompok.

Sementara itu rekannya Dr. Rina Juwita S.IP., MHRIR membawakan materi Penampilan Diri, yang membahas apa itu etika.

Dari paparannya etika adalah pedoman atau aturan- aturan tentang sopan santun atau tata krama yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma – norma yang berlaku, baik norma agama, kesopanan, adat, hukum, dan lain- lain.

“ Etika juga dapat digunakan sebagai tolak ukur kepribadian seseorang, dan etika pun dapat dibentuk melalui berbagai cara, antara lain dengan pergaulan, pendidikan, lingkungan dan kebiasaan,” jelas Rina Juwita.

Dan Ketua Umum IPPRISIA Kaltim Marliana Wahyuningrum, SE., MM menutup pelatihan tersebut dengan materi mengenai Grooming. 

Ia menerangkan bahwa definisi Grooming adalah penampilan seseorang dimulai dari cara berpakaian sampai tutur kata dan sopan santun, “ bentuk citra diri yang terpancar dari diri sendiri dan juga merupakan sarana komunikasi antara seorang individu  dengan individu lain,” terang Ketua Umum IPPRISIA Kaltim ini. (HMS/tha/td)

 

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *