UJOH BILANG – Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahakam Ulu (Mahulu) menggelar Pelatihan Pengembangan Kapasitas Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) Multi Sektor tingkat Kabupaten Mahulu yang berlangsung di ruang rapat Bappelitbangda. Rabu (29/11/2023)

Kegiatan di buka langsung oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I) drg. Agustinus Teguh Santoso, M.Adm., Kes., menghadirkan narasumber dari Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, diikuti oleh seluruh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Kecamatan di lingkungan Pemkab Mahulu.

Kehadiran narasumber Kepala Subdirektorat Fasilitasi Pelayanan Pemenuhan Kebutuhan Korban dan Pengungsi BNPB Pusat Agus Sulistiyono, S.E., M.Si., beserta tim disambut hangat oleh Asisten I, ditandai dengan pemasangan Lekuq/gelang manik dan penyematan cinderamata berupa topi khas dayak sebagai ungkapan selamat datang di Kabupaten Mahulu. 

Dalam sambutan Bupati Bonifasius Belawan Geh, S.H,. M.E., mengatakan dalam penanganan bencana, dibutuhkan penanganan yang komprehensif, terkoordinasi, dan terpadu mengingat peristiwa bencana dapat datang secara tak terduga.

“Oleh karena itu, kita harus selalu tanggap dan siap siaga, serta dapat menanganinya secara cepat dan tepat guna meminimalisir dampak dan risiko bencana yang timbul. TRC merupakan ujung tombak dalam penanggulangan bencana, terutama dalam masa tanggap darurat, sehingga kesiapsiagaan dan keterampilan mereka menjadi kunci dalam upaya mitigasi dan respons terhadap bencana,” kata Bupati.

Disampaikan Asisten I lebih lanjut, Bimtek Pengembangan Kapasitas TRC-PB menjadi ruang penting untuk membangun kekuatan secara kelembagaan dan tata laksana. Hal ini juga bertujuan agar pengendalian dalam lingkup organisasi tetap sehat dan fungsi lembaga dapat berjalan sesuai yang seharusnya.

“Bimtek ini juga dilakukan sebagai upaya meningkatkan kapasitas personil tiap sektor, meningkatkan efektivitas TRC-PB Kabupaten Mahulu, serta sebagai wujud kolaborasi pemerintah dan nonpemerintah dalam pemenuhan pelayanan kepada masyarakat pada setiap kejadian bencana. Penguatan TRC ini juga harus menyangkut kelembagaan, sehingga jelas siapa melakukan apa, dan apa yang dilakukan di masing-masing perannya,” tambah Bupati.

Di akhir sambutan Bupati berharap, melalui  pelatihan pengembangan kapasitas agar peserta dapat mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam tugas sehari-hari, khususnya dalam konteks TRC-PB.

“Keberhasilan Bimtek ini akan tercermin dalam kemampuan kita untuk merespons dan mengatasi situasi darurat dengan lebih baik. Oleh karena itu, mari bersama-sama berkomitmen untuk mengaplikasikan hasil-hasil Bimtek ini dalam tugas nyata kita,” harap Bupati.

Dalam laporan Kepala BPBD Mahulu Agus Darmawan, S.Pd., M.Si., mengatakan, TRC-PB memiliki fungsi utama melaksanakan tugas secara cepat dan tepat sesuai dengan perkembangan kondisi bencana yang terjadi, termasuk melakukan assessment dan berperan sangat penting dalam masa tanggap bencana atau pada saat terjadi bencana, untuk itu TRC-PB harus dibekali kemampuan fisik yang mumpuni agar dapat melakukan tugasnya dengan baik dalam penanganan darurat kebencanaan.

“Diharapkan dengan adanya Kegiatan Pengembangan Kapasitas Bimtek TRC-PB ini, maka masing-masing tim yang terbentuk di dalam keanggotaan TRC-PB multisektor Kabupaten Mahulu dapat berperan sesuai fungsi dan peran masing-masing dari OPD terkait, sehingga proses penyampaian informasi dan komunikasi serta koordinasi antara BPBD dengan stakeholders dan OPD terkait maupun masyarakat luas dapat lebih mudah, cepat, tepat tanpa dibatasi oleh jarak, ruang dan waktu, sehingga lebih efisien dan efektif dan pada akhirnya mampu menjadi salah satu instrumen untuk mencapai visi dan misi Kabupaten Mahulu,” tutur Kepala BPBD.(Prokopim/len)

 

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *