BANYUWANGI – Dalam Rangka meningkatkan tata kelola penyelenggaraan Pemerintahan, terutama dari sisi pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) melalui E-Monitoring System dan E-Village Budgeting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu (Mahulu) Melaksanakan Kunjungan Studi Tiru ke Banyuwangi. Kamis (09/02/2023)

Studi Tiru Pemkab Mahulu ke Banyuwangi, dipimpin  oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Mahulu Dr. Stephanus Madang, S.Sos.,MM dan disambut  baik oleh Kepala Bagian Organisasi Kabupaten Banyuwangi Setyo Puguh Widodo,S.STP.,M.Si., Kepala Bappeda Kabupaten Banyuwangi Dr. Suyanto Waspo Tondo W, M.Si., Plt. Kepala BKPP Ilzam Nuzuli, SE.

Sekda Mahulu menjelaskan Bahwa Kedatangan Pemkab Mahulu ke Banyuwangi memiliki tujuan untuk menimba ilmu tentang manajemen kinerja, karena diketahui dan sudah ditetapkan bahwa Pemkab Banyuwangi dipilih oleh Kemenpan-RB sebagai daerah yang mampu melakukan transformasi dari daerah yang terbilang minim inovasi menjadi daerah penuh inovasi pelayanan publik.

“Untuk itu pertama saya ucapkan Terima Kasih dan Apresiasi bahwa kita sudah diterima, dan disambut dengan baik. Ketika ada pepatah mengatakan belajarlah sampai negeri china, tapi kita mau belajar ke Banyuwangi saja, karena Banyuwangi ini juga merupakan Kabupaten yang mempertahankan nilai SAKIP A selama lima tahun berturut-turut,” ucap Sekda Mahulu saat diwawancarai usai kunjungan di Lounge Pemda Banyuwangi.

Dr. Stephanus Madang, S.Sos.,MM menyampaikan Intinya ada 3 (tiga) yang dipelajari dari kunjungan kerja di banyuwangi ini, yaitu pertama adalah bagaimana Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang bagus, Kedua tentang penguatan regulasi supaya TPP yang akan direalisasikan agar tidak berbenturan dengan aturan hukum atau kaidah normatif penyusunannya, dan ketiga bagaimana penerapan Tentang Sistem Merit.“Karena banyuwangi sudah jauh menerapkan ini dengan baik, ini tujuan kita Studi Tiru, yang mana dari pengalaman-pengalaman Pragmatis yang sudah dialami oleh Banyuwangi kita tiru dan juga sebagai motivasi untuk kita, bahwa segala sesuatunya disini By Sistem, seperti E-Kinerjanya sudah by sistem, Sistem Monitoring kinerja by sistem, database kemiskinan by sistem,” Ungkapnya.

Stephanus Madang Berharap dari apa yang sudah dipelajari dari Kabupaten Banyuwangi, kedepan pelaporan SAKIP Kabupaten Mahulu lebih baik, karena SAKIP merupakan sebuah sistem terintegrasi dari perencanaan, penganggaran, hingga pelaporan yang memiliki empat fokus pelaporan dan evaluasi, yaitu laporan anggaran, kinerja output program pembangunan, kinerja outcome program, dan kinerja sasaran.

“Oleh sebab itu, SAKIP ini bukan dalam konteks pelaporan yang disajikan begitu saja, tapi potret kinerja OPD yang terakumulasi menjadi kinerja kabupaten mulai dari sisi penerancaannya, sisi penataan keuangannya, sampai pelaporannya dan itu satu kesatuan yang terintegrasi. Maka setelah ini apa yang sudah kita pelajari dari pemkab banyuwangi itu yang kedepannya segera akan kita tiru dan kita terapkan di daerah kita” jelas Sekda.

Selanjutnya usai pertemuaan Rombongan berkesempatan untuk melihat langsung sistem Pemerintahan yang terintegrasi dalam aplikasi online di lingkungan Pemkab Banyuwangi yang menggunakan sistem Aplikasi Elektronik Penilaian Kinerja (E-Kinerja), serta adapun Sistem Aplikasi Lainnya yang dimiliki termasuk Database Kemiskinan. (Prokopim/vta/td)

 

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *