SAMARINDA –  Mewakili Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh, SH., ME, Sekretaris Daerah Dr. Stephanus Madang, S.Sos., MM Mengikuti Arahan Presiden RI Ir H Joko Widodo Dalam Rangka Evaluasi Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) pada barang/Jasa, Secara Virtual yang bertempat di Rumah Pribadi Sekda, Perum Bukit Mediterania Samarinda, selasa (24/05/2022)

Acara yang digelar di Jakarta Convention Center ini,  merupakan tindak lanjut arahan Presiden untuk memanfaatkan produk dalam negeri dalam rangka menstimulus pertumbuhan ekonomi dengan penggunaan APBN dan APBD serta Dana BUMN untuk penyerapan konsumsi produk dalam negeri yang selaras dengan gerakan  afirmasi bangga buatan Indonesia.

Dalam arahannya Presiden RI Ir. Joko Widodo mengatakan situasi saat ini adalah situasi yang tidak mudah, situasi yang sangat sulit dan itu dialami oleh semua negara.

Sekretaris Daerah Kabupaten Mahakam Ulu, Dr. Stephanus Madang, S.Sos.,M.M

“Oleh sebab itu kita semuanya harus memiliki kepekaan, Sense Of Crisis  mengenai keadaan kita dan semua negara sekarang ini. Kita tahu ketidakpastian global sekarang ini hampir setiap hari berubah- ubah,” kata Presiden.

Lanjut Presiden, “Saya minta Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah sekali lagi memiliki sense yang sama. Kalau semua barang naik- naik artinya kenaikan inflasi pasti akan terjadi. Oleh sebab itu APBN, APBD kita, anggaran yang ada di BUMN, betul- betul fokus ketitik yang kita tuju, karena ini uang rakyat,” ujar Presiden.

Presiden menegaskan APBN, APBD di BUMN ini uang rakyat, jangan dibelikan barang- barang impor. ” Keliru besar sekali kita melakukan itu, sehingga muncul bangga buatan Indonesia ini,” tandas Presiden.

Maka Presiden mengharapkan jangan APBN, APBD, jangan untuk beli barang- barang impor. “Saya lihat yang hadir disini eselon I, II, Sekda ini adalah pengambil kebijakan, pengambil keputusan dan pelaksana. Evaluasi besarnya ya ada di menteri, gubernur, bupati/ walikota, tetapi pelaksana keputusan ini ada di bapak ibu semua, sehingga kita undang agar memiliki pemikiran yang sama. Saya minta kepada gubernur, bupati/ walikota, sekda yang paling penting sekarang adalah bagaimana produk- produk lokal, produk- produk unggulan itu segera masuk ke E – Katalog Lokal, segera,” harap Presiden.

Menanggapi arahan Presiden RI Ir. Joko Widodo, Sekda Mahulu menuturkan Pertama harus cinta buatan Indonesia, kedua dengan tegas bapak Presiden memberikan arahan dan penugasan agar dengan serius menggunakan produk dalam negeri. Dan menghindari produk produk impor dalam penyelenggaraan aktivitas pembangunan maupun kebutuhan masyarakat

“Dalam konteks Mahulu tentu ini menjadi suatu keharusan juga karena memang sudah afirmasi, artinya penugasan perintah tentunya Pemkab Mahulu akan menindaklanjuti apa yang menjadi arahan bapak Presiden,” tutur Sekda.

Lanjut Sekda, “Pertama dalam pemanfaatan produk lokal, yang mungkin kita belum masih bisa mengikuti seperti daerah lain yang sudah ada E- Katalog Lokal. Kita belum sampai kesana, tetapi paling tidak penggunaan produk lokal itu sudah mulai kita terapkan di Mahulu.

Sekda mengungkapkan Langkah- langkah yang diambil Mahulu untuk menggunakan produk sendiri, yakni tentunya dalam setiap pertemuan mungkin di intern kita nanti di dalam lingkup pemkab mahulu terutama pada saat Rapim maupun evaluasi pengendalian pelaksanaan program kegiatan atau proyek itu. 

“Kita akan memberikan arahan – arahan ini juga kepada pimpinan OPD maupun kepada masyarakat luas, supaya bagaimana betul- betul dapat memanfaatkan produk dalam negeri kita, karena itu sudah menjadi keharusan dalam kondisi seperti ini.

Dan yang tidak kalah pentingnya tadi, satu hal yang bapak presiden sampaikan bagaimana juga kita bisa memiliki sense of crisis, krisis yang ada ini secara berjenjang ya harus kita rasakan karena semua negara semua daerah termasuk juga di kabupaten kita harus bisa memahami ini apa lagi dalam kondisi APBD kita yang kurang menguntungkan kurang begitu baik untuk tahun kedepan,” pungkas Sekda. (Prokopim/ tha/td)

 

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *