Bupati Mahakam Ulu - Bonifasius Belawan Geh, SH bersama rombongan diterima langsung oleh Anggota Komisi I Fraksi Partai Gerindra, Sugiono, Anggota Komisi V, H Amdi Iwan Darmawan dan Wakil Ketua Komisi IV, G. Budisatrio Djiwandono


Untuk Percepatan Pembangunan Telekomunikasi, Perhubungan dan Pertahanan Keamanan Perbatasan

JAKARTA – Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh, SH kembali menyambangi Wakil Rakyat di Gedung DPR RI Senayan. Bupati beserta rombongan diterima langsung oleh anggota komisi I dari Fraksi Partai Gerindra, Sugiono, dan anggota Komisi V H Amdi Iwan Darmawan Aras, serta hadir pula Wakil Ketua komisi IV G. Budisatrio Djiwandono.

Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Pemkab Mahakam Ulu ini menyampaikan berbagai aspirasi warga Mahulu terkait pengembangan telekomunikasi dan seputar isu pertahanan di daerah perbatasan, Diskusi berlangsung di ruang Fraksi Partai Gerindra yang terletak di lantai 17 Gedung Nusantara I, Selasa, (20/04/2021).

Turut hadir mendampingi bupati Ketua DPRD Mahulu, Novita Bulan, Sekretaris Kabupaten Mahulu, Stephanus Madang, Kepala Dinas Perhubungan Toni Imang, Kepala Bagian Humas dan Protokol, Yosef Sangiang dan sejumlah perwakilan organisasi perangkat daerah lainnya.

Dalam diskusi itu, Bupati menyampaikan, Mahulu sebagai daerah yang baru saja terbentuk kurang dari 8 tahun lalu ini membutuhkan dukungan percepatan pembangunan dari berbagai pihak.

“Mulai dari infrastruktur penghubung sampai pengembangan telekomunikasi yang terkadang sulit,” ujar bupati definitif pertama di Mahakam Ulu ini.

Bupati menyampaikan secara tata ruang, Mahulu berada di Kawasan strategis nasional. Ini dibuktikan dengan diterapkanya dua kecamatan yakni di Long Pahangai dan Long Apari sebagai kawasan strategis nasional perbatasan dengan Malaysia.

Bupati menyampaikan secara tata ruang, Mahulu berada di Kawasan strategis nasional. Ini dibuktikan dengan diterapkannya dua kecamatan yakni di Long Pahangai dan Long Apari sebagai kawasan strategis nasional perbatasan dengan Malaysia.

Karena itu, disampaikan bupati perlu kiranya dukungan pemerintah pusat untuk segera membantu membangun bandara baru guna memperkuat aspek pertahanan dan keamanan negara.

“Kami harap usulan pembangunan bandara bisa dimulai tahun 2023,” harap bupati.

Sekretaris Kabupaten Mahakam Ulu, Stephanus Madang memberi tambahan. Sebagai kabupaten yang letaknya paling selatan di Kalimantan Timur yang berbatasan langsung dengan negeri Jiran Malaysia, bupati menyampaikan perlu dukungan pemerintah pusat untuk merealisasikan pendirian bandara Ujoh Bilang. Kehadiran bandara ini diharapkan mempercepat mobilisasi barang dan orang ke Mahulu.

Sekretaris Kabupaten Mahakam Ulu, Stephanus Madang menambahkan soal pentingnya penguatan infrastruktur penunjang di perbatasan. Salah satu yang ia sampaikan adalah perlunya peningkatan infrastruktur penunjang bagi prajurit TNI yang menjaga perbatasan.

“Kondisi rekan-rekan TNI yang bertugas menjaga perbatasan tidak memiliki barak dan markas tetap. Mereka terpaksa tinggal di rumah warga,” ujar Madang.

Kepada anggota Komisi I DPR, Sugiono, Madang menyampaikan harapan warga Mahulu agar bisa sepenuhnya menikmati akses telekomunikasi khususnya internet di 50 kampung. Apalagi, selama pandemi Covid-19, banyak aktivitas termasuk belajar mengajar harus dilakukan secara daring.

“Mahasiswa di Mahulu banyak yang dipulangkan karena belajar di rumah. Karena akses internet terhambat, mahasiswa kita terpaksa kembali lagi ke kota karena di kampung tidak ada sinyal,” tutur Madang.

Menanggapi berbagai keluhan dan masukan itu, Anggota Komisi I DPR RI, Sugiono segera mengambil sikap. Untuk persoalan bandara dan minimnya fasilitas bagi prajurit di perbatasan akan segera dikomunikasikan ke Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

Politikus Partai Gerindra ini optimis Menteri yang memiliki latar belakang militer ini akan membantu meningkatkan kesejahteraan prajurit. Mengingat hal itu masuk dalam program kerja Kementerian Pertahanan.

Sugiono pun memberi angin segar bagi peningkatan jaringan telekomunikasi dan internet di Mahulu. Selama ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika terus menggenjot penguatan jaringan telekomunikasi di daerah terdalam, terluar dan tertinggal lewat program BAKTI.

“Program BAKTI 80 persen di Papua, tolong dapat digeser sedikit ke Mahulu,” ujar Sugiono memerintahkan staf ahlinya segera mengkomunikasikan usulan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika. (HMS)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *