Sekretaris Daerah Dr. Stephanus Madang,S.Sos.,MM menghadiri rapat Penyampaian Hasil Kajian Hidrologi dan Keanekaragaman Hayati (Kehati) Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam diruang Rapat Bappelitbangda.


Sekda : Diharapkan bisa mendatangkan manfaat yang luas bagi masyarakat

UJOH BILANG – Sekretaris Daerah Dr. Stephanus Madang,S.Sos.,MM menghadiri rapat Penyampaian Hasil Kajian Hidrologi dan Keanekaragaman Hayati (Kehati) Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam diruang Rapat Bappelitbangda. Rabu (23/06/21)

Hadir mendampingi Sekda Mahulu,  Asisten Bidang Sosial Ekonomi dan Pembangunan (Asisten II) E. Tek Hen Yohanes,S.Pd, Koordinator Forest Management World Wide Fund for Nature (WWF) Kaltim Isewinanto,  dan Tim peneliti dari Politeknik Pertanian Negeri Samarinda yang mengikuti secara Virtual.

Sekretaris Daerah Dr. Stephanus Madang,S.Sos.,MM mengatakan, Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) menyambut baik kegiatan Kajian Hidrologi dan Kehati DAS Mahakam.

“Dengan harapan besar mudah-mudahan nanti bisa mendatangkan manfaat yang besar untuk Mahakam Ulu dari berbagai sektor, karena disini ada di undang para Petinggi, Camat kemudian Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terutama dari Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian,” kata Sekda.

Dikatakan Sekretaris Daerah Dr. Stephanus Madang,S.Sos,MM lebih lanjut, dari hasil kajian atau survei hidrologi agar OPD teknis dapat memanfaatkan dengan baik untuk menunjang pembangunan di Kabupaten Mahakam Ulu.

“Disamping itu juga karena dengan WWF ini kita sudah cukup lama bermitra dalam berbagai sektor baik dalam penguatan kelembagaan masyarakat kampung, hal-hal yang menyangkut pemberdayaan masyarakat, masalah lingkungan hidup, mudah-mudahan ini bisa kita terapkan kedepan sehingga bisa mendatangkan manfaat yang luas bagi masyarakat di Mahulu,” tambah Sekda.

Sekretaris Daerah Dr. Stephanus Madang,S.Sos.,MM menambahkan, melihat tujuan secara teknis survei atau kajian Hidrologi dan Kehati DAS Mahakam terkait pendataan maupun masalah/kendala kondisi di lapangan, agar melalui Focus Group Discussion WWF bersama tim kajian, OPD teknis camat dan petinggi dapat bersinergi saling memberikan masukan.

“Mudah-mudahan hasil yang diharapkan juga bisa sesuai dengan apa yang sudah di rencanakan di dalam studi ini, terutama dalam tersedianya data dan informasi tentang keanekaragaman hayati ini sangat bermanfaat untuk kita kembangkan kedepan,” ungkap Sekda.

Disampaikan Koordinator Forest Management World Wide Fund for Nature (WWF) Isewinanto, salah satu tujuan kegiatan Kajian Hidrologi dan Kehati DAS Mahakam guna memahami konteks fungsi sungai dalam sudut pandang hidrologi mengenai nilai dan jasa ekosistem lokal, mengetahui status kesehatan DAS Mahakam bagian hulu, dan nuga tersedianya data dan informasi tentang keanekaragaman hayati yang berada di sungai.

“Dan seperti kita tahu akhir-akhir ini juga banyak terjadi bencana, ada intensitas banjir yang lebih tinggi, kekeringan juga ada, dari permasalahan inilah kemudian mungkin sekitar 1 tahun yang lalu melalui proses diskusi dengan dinas-dinas terkait, kemudian di rasa perlu untuk mempunyai satu informasi atau data terkait dengan kondisi DAS Mahakam, baik dari sisi hidrologi maupun yang lainnya maka kebutuhan akan database kemudian coba kami penuhi, salah satu untuk memenuhi database tersebut itu adalah dengan kajian Hidrologi dan Kehati DAS Mahakam,” tutupnya.(HMS/len/td)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *