Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Mahakam Ulu ( Mahulu) Yovita Bulan Bonifasius pada saat menghadiri Acara Koordinasi dan Evaluasi Investasi Kontak TBC dan Workshop Implementasi Strategi dan Intervensi PPM Tingkat Provinsi Kaltim 2021.


 

Dilanjutkan Workshop Implementasi Strategi Dan Investasi PPM tingkat Provinsi Kaltim 

 

BALIKPAPAN – Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Mahakam Ulu ( Mahulu) Yovita Bulan Bonifasius menghadiri Acara Koordinasi dan Evaluasi Investasi Kontak TBC dan Workshop Implementasi Strategi dan Intervensi PPM Tingkat Provinsi Kaltim 2021.

Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Ketua Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Kaltim Hj. Norbaiti Isran Noor, A.md., SH ini,  diselenggarakan di Ballroom Swiss-Belhotel. Minggu (21/11/2021)

Dalam arahanya Ketua TP. PKK Provinsi Kaltim yang juga  Ketua PPTI Kaltim Hj Norbaiti Isran Noor, mengajak semua komponen daerah untuk bergandeng tangan dalam penanganan TBC atau Tuberkulosis.

“Kebersamaan dalam penanganan tuberkulosis harus dilakukan dengan sinergi instansi terkait di provinsi maupun kabupaten/kota, termasuk juga lintas sektor dan dukungan CSR perusahaan baik dalam hal regulasi maupun anggaran, karena penanganan kasus TBC tanggung jawab kita bersama,” kata Hj Norbaiti Isran Noor 

 Untuk itu Ketua PPTI Kaltim menegaskan bahwa edukasi tentang bahaya dan penanganan tuberkulosis harus ditingkatkan. “Jadi saya minta agar kabupaten dan kota melalui Bappeda masing-masing memberi dukungan anggaran untuk penanganan tuberkulosis ini,” pintanya

 Ketua TP PKK Mahulu Yovita Bulan Bonifasius mengatakan bahwa fokus perhatian saat ini dalam pemberantasan TBC di Kabupaten Mahulu adalah peningkatan penemuan kasus, pengobatan sampai tuntas, “sehingga  tercapai target eliminasi TBC tahun 2030,” ujar Yovita Bulan Bonifasius yang juga bertindak sebagai Ketua PPTI Mahulu ini.

 Untuk itu Ketua PPTI  Mahulu mengharapkan kegiatan tersebut perlu didukung oleh semua pihak yang terkait baik dari pemerintah maupun masyarakat. 

“Dan PPTI sebagai organisasi sosial yang bergerak membantu pemerintah dalam pemberantasan TBC, membantu sepenuhnya program ini melalui kegiatan- kegiatannya di masyarakat, seperti akan melakukan pelatihan dan pembinaan kader TBC, KIE dan pendampingan pasien TBC (sebagai PMO penemuan kasus bersama Puskesmas dalam Investigasi Kontak (IK) dan jika perlu melakukan santunan perbaikan rumah dan perbaikan gizi bagi pasien TBC sesuai kemampuan,” harapnya.

Dan Ketua PPTI Mahulu menambahkan juga bahwa diperlukan dukungan dari berbagai pihak, pemerintah maupun swasta agar PPTI dapat terus membantu program Pemberantasan TBC ini, “baik dalam regulasi, pembiayaan, pembinaan  kader, bimbingan dan kerjasamanya,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kabid Kesmas dan P2P Dinkes P2KB Mahulu dr. Berce Tenda, M. KM, Kasi P2P Dinkes P2KB Mahulu Azis Khoiri, AMG, Koordinator Pokja IV TP PKK Mahulu Yuliana Mening, S. Kep, Wakil Supervisor ( Wasor) TB Mahulu Mardonius Herli Manoppo SKM dan Petronius Feliks Nayaan, SE staf Sub bidang perencanaan dan pembiayaan pembangunan Daerah (P3D) Bappelitbangda Mahulu.

Untuk diketahui bahwa kegiatan ini berlangsung selama 3 ( tiga ) hari, dari tanggal 21 sampai 23 November 2021. Adapun materi dalam pertemuan tersebut diantaranya Peran PPTI Dalam Penanggulangan TBC, Kebijakan TBC dan Aplikasi Perpres 67 Tahun 2021, dan Pengembangan DPRM dan Strategi Percepatan Eliminasi TB Tingkat Provinsi Kaltim. (Prokopim/tha)

 

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *