UJOH BILANG – Dalam rangka mendorong pengembangan destinasi ekowisata dan wisata budaya yang berbasis kearifan lokal, Direktorat Pengembangan Destinasi II Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia bersama Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Mahakam Ulu (Mahulu) menggelar Forum Penguatan Jejaring Tata Kelola Destinasi Wisata Mahulu bertempat di Lamin Adat Lepoq Kampung Batu Majang. Senin (10/07/23)

Forum Penguatan Jejaring Tata Kelola Destinasi Wisata Mahulu dihadiri langsung oleh Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E didampingi Ketua DPRD Novita Bulan, S.E., M.B.A bersama Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dr. Ir. Hatifah Sjaifudian, M.P.P., P.hd., Ketua Tim Kerja Wilayah III Direktorat Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf RI Hendry Karnoza, Wakil Ketua I DPRD Mahulu Tiopilus Hanye, S.AB., M.Si., Wakil Ketua II Martin Hat L, S.T., M.Si., Sekretaris Daerah (Sekda) Mahulu Dr. Stephanus Madang, S.Sos., MM., beserta anggota DPRD dan rombongan disambut hangat oleh Ketua DAD dan tokoh adat, berserta masyarakat Mahulu.

Dalam sambutan Bupati Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E mengatakan, menyambut baik Forum Penguatan Jejaring Tata Kelola Destinasi Wisata Mahulu yang memiliki potensi pariwisata yang sangat luar biasa. Keindahan alam, kearifan lokal, dan keramahan masyarakat menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang datang berkunjung.

“Saya atas nama Pemkab Mahulu memberikan apresiasi dan menyambut baik Forum Penguatan Jejaring Tata Kelola Destinasi Desa Wisata, untuk memaksimalkan potensi ini, perlu adanya penguatan tata kelola destinasi wisata, khususnya desa wisata, dalam upaya tersebut Pemkab melalui salah satu dari 10 program prioritas yakni pembangunan pusat pariwisata berbasis budaya, kearifan lokal, dan alam di setiap kampung dengan fokus utama dari program ini adalah pengembangan destinasi ekowisata dan wisata budaya yang berbasis kearifan lokal agar dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan,” kata Bupati.

Dikatakan Bupati lebih lanjut, dalam upaya mendorong peningkatan kualitas destinasi pariwisata, khususnya desa wisata di Mahulu, Pemkab Mahulu melalui Disparpora telah memiliki arah kebijakan yang menjadi landasan dalam pengembangan pariwisata seperti yang telah tertuang dalam RPJMD 2021-2026 dengan empat arah kebijakan yang sangat penting yakni pengembangan destinasi ekowisata dan wisata budaya yang dimiliki oleh Mahulu.

“Destinasi ekowisata yang ramah lingkungan dan wisata budaya yang menggali kearifan lokal menjadi fokus utama dalam upaya ini, dan peningkatan pemasaran dan promosi pariwisata, melalui upaya ini, Pemkab Mahulu melalui Disparpora akan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif, memperluas jangkauan promosi, serta memanfaatkan teknologi informasi dan media sosial untuk menjangkau pasar wisatawan yang lebih luas, pemasaran yang baik akan meningkatkan visibilitas Mahulu sebagai destinasi wisata yang menarik,” tutur Bupati.

Lebih lanjut Bupati menuturkan, selain itu juga melalui peningkatan partisipasi masyarakat lokal dalam industri pariwisata dan pengembangan sistem kelembagaan kepariwisataan. 

 

“Sistem kelembagaan yang kuat dan efisien akan menjadi landasan untuk pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. oleh sebab itu saya harapkan kepada Disparpora untuk dapat terus meningkatkan koordinasi dan sinergi antara pemangku kepentingan terkait, memperkuat peran lembaga kepariwisataan, serta membangun kerjasama dengan sektor swasta dalam mengelola destinasi wisata,” pesan Bupati.

Dalam sambutan Ketua Tim Kerja Wilayah III Direktorat Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf RI Hendry Karnoza menuturkan, penguatan jejaring tata kelola destinasi wisata merupakan kegiatan kerjasama antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan DPR RI.

“Kegiatan ini adalah kegiatan yang kami lakukan bekerja sama dengan DPR RI, kami terus terang saja luar biasa untuk menuju kesini, sangat kami nikmati mulai dari Samarinda melalui darat, lalu bermalam di Melak, lalu lanjut dengan speedboat dan akan bermalam di sini, besok kami kembali lagi ke samarinda. Tantangannya sangat luar biasa tapi kami bersama-sama teman-teman dari Jakarta sangat menikmati, sangat excited dalam perjalanan kami, dan penyambutan juga sangat luar biasa dan ini adalah suatu keberagaman adat istiadat yang harus kita lestarikan, nanti dikembangkan tentunya dengan pola kita yang akan dibantu juga dengan ibu Hetifah, kita lakukan pembinaan-pembinaan yang mungkin bisa kita lakukan sebagaimana visi dan misi di kementerian pariwisata, kami juga telah mencatat beberapa keberhasilan yang dilakukan oleh Mahulu banyak yang telah dicatat seperti peminat wisata,” ungkapnya. 

Disampaikan lebih lanjut, saat terjadinya pandemi covid tujuan wisata mengalami kondisi jalan di tempat, posisinya tidak ada pergerakan namun pada saat Covid selesai dan pada tahun ini jumlah wisatawan sangat signifikan

“Dan juga kami mencatat pendapatan daerah kami di Mahulu sangat luar biasa pergerakannya dari tahun 2020 sebesar Rp. 2.717 triliun, dan pada tahun 2021 menjadi Rp. 2.770 triliun, artinya ini belum di sentuh sektor pariwisatanya, baru sektor pertanian, kehutanan, perikanan, dan perdagangan, alangkah luar biasanya jika sektor pariwisatanya disentuh lagi dengan tangan dinginnya Pak Bupati, saya yakin kesejahteraannya makin meningkat dari sektor pariwisata dan tentunya inovasi, adaptasi dan kolaborasi menjadi kunci, penting untuk menggunakan kesempatan ini untuk mencapai target jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia, maupun ke Kalimantan Timur, khususnya di Mahulu,” harapnya. (Prokopim/len)

 

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *