BERAU – Sebagai salah satu upaya mengembangkan dasa wisma di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) melakukan studi banding ke Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur pada Senin (13/12/21) 

Di Berau, Ketua TP PKK Mahulu Yovita Bulan Bonifasius, bersama rombongan anggota Pokja disambut hangat oleh Ketua TP PKK Berau Hj. Sri Aslinda Gamalis.

Usai beramah tamah, rombongan kemudian bertolak melakukan kunjungan ke dasa wisma dan Lapau Putri Maluang, tempat pembuatan batik, kunjungan ini mendapat sambutan hangat dari para pengrajin. 

Ketua TP PKK Mahulu Yovita Bulan Bonifasius mengatakan, kunjungan studi banding ke Berau ini dilakukan guna bersilaturahmi, sekaligus untuk pengembangan ilmu pengetahuan serta wawasan dalam mengembangkan dasa wisma di Kabupaten Mahakam Ulu. Dia mengakui, Dasa Wisma Melati Kelurahan Gayam Berau terpilih menjadi yang terbaik di tingkat provinsi Kaltim pada tahun 2021. 

“Tujuan utama kita melihat dasa wisma tetapi kemarin dibawa juga ke Lapau Putri Maluang untuk melihat pembuatan batik dan Berau sudah produksi batik sendiri yang kedepan bisa kita contoh,” kata Ketua TP PKK Mahulu. 

Lebih lanjut disampaikan Yovita Bulan, pentingnya keberadaan kelompok dasa wisma bertujuan sebagai penggerak dan pembina masyarakat di lingkungannya. Dengan begitu, keberadaan dasa wisma akan mempermudah koordinasi dan jaringan. Sehingga program-program PKK maupun yang melibatkan PKK dapat berjalan tepat sasaran ke masyarakat. 

“Dalam dasa wisma ini ada pencatatan/pendataan seperti berapa angka ibu hamil, berapa angka anak yang stunting, angka lansia dari situ kita dapat mengumpulkan data. Maka dari itu, sering dikatakan dasawisma ini ujung tombak keberhasilan pemerintah juga. Karena kalau laporannya bagus dari mereka tentu beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan sangat terbantu untuk kebutuhan data,” tuturnya. 

Yovita Bulan menambahkan, kelompok dasa wisma tak hanya fokus pada administrasi tetapi juga pengembangan Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) melalui usaha kelompok. 

“Dasa wisma juga harus mempunyai usaha sendiri, usaha bermacam-macam misalnya simpan pinjam koperasi ataupun usaha kerajinan UP2K. Di Mahulu, Kampung Long Tuyoq dan di Mambes sudah ada dan berjalan, kalau saya lihat di Long Tuyoq contohnya sangat antusias sekali dan mereka sudah merasakan hasilnya. Selain mereka membuat usaha sendiri untuk membantu ekonomi keluarganya mereka juga membuat laporan administrasinya, termasuk dari penghasilan mereka juga ada administrasi / laporan keuangannya juga,” tambah Yovita. 

Selain pengembangan dasa wisma, Ketua TP PKK Mahulu juga berharap kedepan sinergitas bersama Dekranasda Mahulu dalam pembentukan kelompok pengrajin batik khas Mahulu, dan keterlibatan perusahaan-perusahaan yang berdiri di Mahulu memberikan kontribusi terhadap capaian pembangunan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). 

“Selain dasa wisma, selama ni kalau dulu kami pergi HKG yang ada mereka hanya menenun tapi sekarang sudah membatik sendiri mereka juga mempunyai batik cap produksi sendiri dan sangat bagus. Ke depan Mahulu pasti bisa, kalau ada anggaran kedepan harapan saya ada 1 kampung yang dibina oleh Dekranasda yang dibantu oleh CSR, karena Berau dibantu oleh CSR untuk membeli mesin dan alat-alatnya, semoga CSR perusahaan-perusahaan di tempat kita bisa membantu paling tidak kecamatan terdekat dengan ibukota kita,” tambah dia. 

Disampaikannya, untuk Mahulu ke depan dasa wisma akan dibentuk di Kecamatan Long Hubung dan Long Pahangai. 

“Harapan saya teman-teman yang ikut dari kampung yang kita bawa bisa membantu teman-teman yang di kampung supaya belajar bersama-sama, bagaimana bisa menjadi dasa wisma yang berhasil kegiatan nya berhasil juga administrasinya. Kalau mereka sudah berhasil otomatis dari kampung-kampung yang lain bisa belajar ke mereka, seperti Long Tuyoq yang ikut bersama kami. Mungkin yang terdekat seperti Long Pahangai bisa pergi belajar di Long Tuyoq nanti yang penting mereka yang pergi ini bisa berbagi ilmu ini untuk yang di kampung,” harapnya. (Prokopim/td/len)

 

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *