Pemerintah buka 10 hektar lahan setiap kampung guna meningkatkan ketahanan pangan dan jaga Kearifan Lokal Masyarakat
UJOH BILANG – Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh,SH memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) dan sinkronisasi proses Persiapan serta pengelolaan penggunaan Lahan Kering 10 hektar setiap Kampung yang berlangsung di ruang rapat Bappelitbangda. Selasa (16/03)
Rakor dihadiri Wakil Bupati Mahulu Drs. Yohanes Avun, M.Si, dan Sekretaris Daerah Dr. Stephanus Madang,S.Sos,MM, dalam rangka melaksanakan program kegiatan pembangunan ketahanan pangan melalui lahan kering menuju Swasembada Pangan, yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK).
Dalam arahanya, Bupati Bonifasius Belawan Geh,SH mengatakan, program pembangunan ketahanan pangan dengan membuka 10 hektar lahan pada setiap kampung guna meningkatkan ketahanan pangan dan juga merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam menjaga dan mempertahankan kearifan lokal budaya masyarakat.
“Program ini kita buat tujuannya adalah untuk meningkatkan ketahanan pangan yang mana menjadi kewajiban pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya, selain itu untuk peningkatan ekonomi, dan juga sesuai dengan kearifan lokal disini rata-rata masyarakat kita bertani lahan kering, oleh karena itu program ini mempertahankan sistem pertanian tradisional yang dari dulu jaman nenek moyang bergenerasi sampai sekarang masih diterapkan,”lanjut Bupati.
Ditambahkan Bupati, dengan mempertahankan sistem pertanian tradisional juga perlu ditambah dengan sentuhan secara teknologi pada bidang pertanian untuk meningkatakan produktivitas hasil tani masyarakat,
Oleh sebab itu melalui 10 program aksi Bupati dan Wakil Bupati khusunya pada point 8 meningkatkan kesejahteraan petani dengan mengembangkan bantuan permodalan, penerapan manajemen teknologi pertanian berbasis kerakyatan dan berwawasan lingkungan, pemerintah tak hanya memberikan modal namun juga membimbing para petani.
“Sebenarnya hanya sedikit saja perlakuan/cara yang berubah, pembukaan lahan sama seperti biasa, sentuhan modernnya itu seperti pemupukan, penangulangan hama dan sebagainya itu yang mau kita terapkan jadi itu kita sebut pertanian modern, Kenapa harus begitu yang kita coba, karena saya sudah melihat di beberapa tempat, masyarakat itu melakukan pembersihan ladang itu dibarengi dengan pemupukan, jadi racun rumput itu dicampur dengan pupuk ternyata hasilnya bagus,”tambah Bupati.
Bupati berharap kerjasama, koordinasi dan sinergitas seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam mendorong program aksi prioritas “Saya minta kerjasama yang baik, siapkan program kerjanya, program sudah ada, program kerja tahunannya apa yang dikerjakan tahun ini dan tahun berikutnya supaya benar-benar targetnya disusun dengan baik, berbagi tugas pasti program kita akan berhasil,”harap Bupati
Disampaikan Kepala DPMK Damianus Tamha,SE rakor bertujuan membahas proses penyiapan dan pengelolaan lahan kering seluas 10 hektar, dan sebagai bahan masukan tindak lanjut yang akan dilakukan kedepannya guna mendorong modernisasi pertanian di Mahulu.
“Sehingga program yang menjadi program unggulan Bapak Bupati dan Wakil ini memang bisa berjalan dengan baik, karena ini salah satu program yang terbarukan/terbaru artinya di Kalimantan Timur belum ada, di Mahulu yang ada, artinya kalau ini berhasil kemungkinan besar banyak yang akan melihat/melirik program unggulan seperti ini sehingga kami berharap pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan baik,”tutur Kadis DPMK.
Hadir dalam rakor, Asisten Bidang Pemerintahan dan Humas Ir. Dodit Agus Riyono,MP, Asisten Bidang Sosial Ekonomi dan Pembangunan E. Tek Hen Yohanes,S.Pd, Inspektur Inspektorat Budi Gunarjo Ompusunggu, Kepala Dinas PUPR Yohanes Andi Abeh,S.Sos,M.Si, Kepala DKPP Saripudin,SE, Sekretaris LH Camat Long Bagun Yason Liah,S.Hut,MP. (HMS11/2)
Tidak Ada Komentar