UJOH BILANG – Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh, S.H.,M.E mengusulkan relokasi bertahap permukiman di Kampung Long Lunuk dan Long Lunuk Baru. Usulan ini berkaca dari peristiwa banjir besar di hulu riam pada 9 -10 September 2022. Di mana, dua kampung di Kecamatan Long Pahangai tersebut paling parah terdampak banjir. 

“Artinya melihat kondisi ini saya mengusulkan kepada masyarakat khusus Kampung Long Lunuk dan Long Lunuk Baru ini harus segera direlokasi, kita mencari lokasi yang aman, tidak banjir dan bencana lainnya, besar harapan saya masyarakat mendukung rencana ini, agar kita bisa merelokasi secara bertahap sesuai dengan kemampuan,” ungkap Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, SH.,ME saat meninjau kondisi Pasca Banjir, di Kampung Long Lunuk dan Kampung Long Lunuk Baru. Rabu (21/9).

Dokumentasi : Istimewa

Bupati berharap usulan ini mendapat dukungan seluruh warga terutama di dua kampung tersebut. Ini, agar proses pembukaan lokasi permukiman baru di sepanjang jalan poros Trans Kalimantan yang masih masuk wilayah administratif kampung bisa berlangsung bertahap. 

Rencana ini harus melewati sejumlah tahapan. Yakni, usulan dari petinggi masing-masing dan ada rekomendasi dari camat dan disampaikan ke Pemerintah Kabupaten Mahulu agar bisa dilanjutkan proses pematangan lahan. 

“Nanti lahan sudah siap masyarakat boleh pindah, secara pelan-pelan, karena kita mengerti relokasi ini tidak bisa langsung pindah semua, bisa secara bertahap dengan jangka yang panjang, jadi saya berharap masyarakat bisa mendukung hal ini,” ucap Bupati.

Dokumentasi : Istimewa

Ketua DPRD Kabupaten Mahulu Novita Bulan, SE.,M.BA, mendukung rencana tersebut. Ia menilai pemerintah kabupaten selama ini sudah memikirkan program dan rencana terbaik demi menghindarkan warga dari bencana seperti banjir dan kebakaran hutan. 

“Saya rasa pesan-pesan dan program-program yang disampaikan oleh Bupati sudah sangat jelas bahwa apa yang dilakukan dan apa yang seharusnya dilakukan kampung-kampung di seluruh bantaran sungai Mahakam. Program ini yang semestinya memang dilakukan,” katanya.

Oleh karena itu, Novita berharap para aparatur kampung bisa memimpin dan meyakinkan masyarakat tentang rencana jangka panjang demi keselamatan dan kemajuan warga setempat. 

“Seperti yang disampaikan Bupati tadi adalah wacana untuk merelokasi kampung, berarti secara bertahap kampung tersebut harus mencari lokasi yang lebih tinggi terhindar dari banjir. Namun bukan berarti serta merta kita meninggalkan kampung yang lama seratus persen, kita akan lakukan secara bertahap tentunya yang dipimpin oleh petingginya dan berkoordinasi dengan dinas terkait,” terangnya.

Ia menambahkan, Ini semata-mata mencari tempat yang lebih layak lebih baik, dengan penataan lingkungan yang lebih sehat agar kehidupan lebih sejahtera lagi.

“Inilah adalah tujuan utama dari wacana relokasi ini, semoga apa yang sudah menjadi wacana ini secepatnya di respon oleh Masing-masing kampung, dan di dukung oleh Kecamatan secepat,” tandasnya.(Prokopim/aim/td)

 

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *