SAMARINDA – Dalam upaya percepatan peningkatan infrastruktur dan pemerataan pelayanan publik bagi wilayah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., melakukan audiensi dengan Penjabat (Pj.) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Dr. Drs. Akmal Malik, M.Si. Pertemuan tersebut berlangsung di Ruang VVIP Rumah Jabatan Pj. Gubernur Kaltim di Samarinda pada Senin (13/05/24).
Audiensi yang dipimpin oleh Bupati Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., didampingi Sekretaris Daerah Dr. Stephanus Madang, S.Sos., M.M., mendapatkan respon yang sangat positif dan dukungan penuh dari Pj. Gubernur Kaltim Dr. Drs. Akmal Malik, M.Si. Salah satu fokus utama pertemuan adalah percepatan pembangunan Bandar Udara (Bandara) Ujoh Bilang yang dianggap sebagai proyek vital untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas di wilayah Kabupaten Mahulu.
Selain itu, dalam audiensi tersebut juga membahas rencana pemekaran 3 (tiga) kecamatan dalam wilayah Kabupaten Mahulu pada tahun 2025 mendatang, yang diharapkan akan memberikan dampak positif dalam hal pemerataan pembangunan serta pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat.
Dalam audiensi, Bupati Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., menyampaikan ungkapan terimakasih atas dukungan dan komitmen penuh yang diberikan oleh Pj. Gubernur Kaltim Dr. Drs. Akmal Malik, M.Si., dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Mahulu melalui pembangunan infrastruktur yang berkualitas serta pelayanan publik yang merata.
Disampaikan Bupati, sebagai kabupaten termuda di Prov. Kaltim, dalam percepatan pembangunan infrastruktur khususnya bandara Mahulu membutuhkan dana yang cukup besar, sehingga untuk mewujudkan pembangunan tersebut membutuhkan dukungan dari Pemprov Kaltim dan Kementrian Perhubungan agar rencana pembangunan Bandara Ujoh Bilang masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Kami sudah mengusulkan pembangunan Bandara Ujoh Bilang kepada Bappenas. Kami minta dukungan Pemprov Kaltim agar jangan sampai ketinggalan. Kalau ketinggalan, kita tidak bisa membangun,” kata Bupati.
Dikatakan Bupati Bonifasius Belawan Geh,S.H., M.E,. lebih lanjut, pembangunan bandara tahap awal yang nantinya dapat didarati oleh pesawat perintis dengan jarak tempuh singkat, merupakan bentuk keseriusan Pemkab Mahulu agar dapat membuka akses bagi masyarakat setempat untuk mendapatkan layanan transportasi udara tanpa harus menempuh perjalanan yang cukup jauh ke kabupaten/kota terdekat.
“Bahwa Mahulu butuh bandara untuk akses ke Jakarta, Samarinda dan IKN. Ini jelas menghemat waktu dan biaya,” tutur Bupati.
Bupati Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., menambahkan, rencana pemekaran Kecamatan Long Apari, Long Pahangai, dan Long Bagun pada tahun 2025 merupakan upaya mempercepat penataan kawasan perbatasan dengan Negeri Jiran Malaysia, Pemekaran tersebut menjadi langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi administrasi dan mengoptimalkan pengembangan sektor pariwisata dan pertanian berbasis kampung.
Disisi lain, salah satu fokus utama pemekaran yakni di Kecamatan Long Pahangai, terutama sekitar Kampung Long Lunuk bertujuan untuk mendekatkan pelayanan administrasi yang diharapkan akan memudahkan pelayanan publik bagi masyarakat dan pengembangan infrastruktur lokal.
Sementara itu, dalam konteks pemekaran di Kecamatan Long Bagun, Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., menjelaskan bahwa langkah tersebut berkaitan dengan upaya penataan sektor pariwisata dan pertanian berbasis kampung. Kecamatan Long Bagun, yang merupakan kecamatan terpadat di Mahulu dengan 11 desa, diharapkan akan mendapat manfaat signifikan dengan adanya pemekaran, dengan demikian diharapkan akan terjadi peningkatan dalam pemanfaatan sumber daya lokal serta potensi ekonomi masyarakat setempat.
“Kami punya program pariwisata berbasis kampung. Pemekaran ini supaya koordinasi camat lebih pendek. Dan, camat tidak terlalu direpotkan sehingga fokus mengembangkan potensi kegiatan di bidang wisata,” Ungkap Bupati dalam audiensi.(Prokopim/len)
Tidak Ada Komentar