== Perjuangan Berbuah Hasil, Kemenhub Perkirakan Penlok Bisa Selesai Agustus 2022 ==

 

JAKARTA – Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh, S.H, M.E kembali bertandang ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Audiensi ke sekian kali ini menindaklanjuti Penetapan Lokasi (Penlok) Bandar Udara (Bandara) Ujoh Bilang oleh Kemenhub. Langkah ini merupakan jalan mempercepat pembangunan bandara di pusat ibu kota Mahulu. Perjuangan ini tak sia-sia.

“Pada intinya kedatangan kami kesini adalah menindaklanjuti, kedatangan kami pada tanggal 31 Maret 2022 yang lalu, untuk menanyakan kapan Penlok Bandara Ujoh Bilang bisa di tetapkan oleh Kemenhub,” tutur Bupati Bonifasius ketika berjumpa langsung dengan Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub RI Ir. Nur Isnin Istiartono, M.Si, Kepala Sub Direktorat Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal dan Bukan Niaga Safruddin.,SE.,MM dan Sub. Koordinator Kelompok Peraturan Perundang-undangan Gali Sarjono, SH dan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Melalan, Indra Rohman.

Bupati menguraikan rencana pembangunan Ujoh Bilang sudah bergulir sejak 2017 hingga sekarang. Sepanjang enam tahun itu, Pemkab sudah menyelesaikan 20 dari 21 tahapan yang tertuang dalam Permen Perhubungan RI Nomor PM 64 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas Permen Perhubungan Nomor PM 20 Tahun 2014 Tentang Tata Cara dan Prosedur Penetapan Lokasi Bandar Udara. Kini, tinggal menunggu Penlok oleh Kemenhub.

“Kenapa Penlok ini penting ? karena mulai tahun depan 2023, proses pematangan lokasi bandara dan mulai ada kegiatan dalam tahapan pembangunan bandara, namun karena Penlok ini belum ditetapkan, kami belum bisa memulai juga,” jelas bupati.

Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Ir. Nur Isnin Istiartono, M.Si memberi berita positif atas permohonan tersebut. Ia menyampaikan permohonan tersebut sedang diproses di Biro Hukum Kemenhub.

“Artinya di tingkat teknis Perhubungan Udara sudah tidak ada masalah, tinggal dari Sekjen dan nanti langsung ke pak Menteri Perhubungan,” terang Nur Isnin.

Nur Isnin menambahkan, jika tidak ada masalah teknis lagi, proses tinggal menunggu tahapan prosedur persetujuan berjenjang saja.

“Saya rasa pada bulan Agustus 2022 ini sudah selesai, artinya kepentingannya pemda jangan sampai terganggu,” ujarnya.

Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara berpesan agar sesudah Penlok ini ditetapkan langsung dibuatkan Memorandum of Understanding (MoU), antara Pemkab Mahulu dan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub.

“MoU ini sebagai payung hukum, agar di dalamnya dituangkan, Pemkab Mahulu berbuat apa dan Ditjen Perhubungan Udara berbuat apa, agar nantinya setelah mulai pembangunan tidak salah, karena dalam pembangunan bandara ini tidak seperti membangun bangunan fisik lainnya,” tandasnya.

Dalam pertemuan ini turut hadir Ketua DPRD Mahulu Novita Bulan, S.E., M.B.A., Sekretaris Daerah Mahulu Dr. Stephanus Madang, S.Sos.,M.M., Kepala Bappelitbangda Gerry Gregorius, SE., M.Si, AK, Kepala Dishub Mahulu Fransiskus Xaverius Lawing, S.E.,M.Si, Kabid Prasarana dan Keselamatan Ferry A Marpaung, S.E., M.Si, Kepala Bagian Umum Fahrial Ansori, SE.,M.AP. dan Kabag Prokopim Christianus Arie Dedy Bang SE., M.Si,.(Prokopim/aim/td)

 

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *