UJOH BILANG – Wakil Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Drs. Yohanes Avun, M.Si membuka Pelatihan Penguatan Kapasitas Penyusunan Rencana Pembangunan Kampung Berbasis Potensi bertempat di Balai Adat ujoh Bilang. Rabu (21/06/23)
Pelatihan diikuti masing-masing perwakilan dari lima kampung yang menjadi sasaran program yakni Kampung Long Melaham, Batu Majang, Long Bagun Ilir, Long Bagun Ulu dan Kampung Batoq Kelo, turut hadir Kepala DKPP Saripudin, S.E., Regional Community Development Specialist Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) Agus Irwanto Wibowo, S.E.,M.Si.
Dalam sambutan Bupati Bonifasius Belawan Geh, S.H.,M.E yang disampaikan Wabup Drs. Yohanes Avun, M.Si mengatakan, Pemkab Mahulu menyambut baik dan mendukung kegiatan proyek Usaid Segar yang merupakan kegiatan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Amerika dalam mendorong pengelolaan sumber daya alam yang akan dicapai dalam dua kegiatan besar yakni tata Kelola lingkungan dan komoditas berkelanjutan.
“Di tingkat masyarakat, projek Usaid Segar diarahkan pada dukungan kepada masyarakat di sekitar hutan dalam menekan laju deforestasi melalui penatakelolaan lahan secara berkelanjutan, melalui perencanaan tata guna lahan dan pengembangan komoditas masyarakat. Sejalan dengan ini, pada tataran pemerintah dan pengelola izin didorong menjalankan prinsip pembangunan hijau dengan tersedianya kebijakan yang mendukung pengelolaan Kawasan berkelanjutan dan penerapan prinsip prinsip perlindungan keanekaragaman hayati,” ungkap Wabup.
Dikatakan Wabup Drs. Yohanes Avun, M.Si lebih lanjut, Kegiatan pendampingan masyarakat program Usaid Segar di Mahulu juga mendapat dukungan dari YKAN melalui pendekatan yang digunakan yakni pemberdayaan masyarakat berbasis potensi (Asset Based Community Development).
“Dimana pendekatan ini telah dijalankan oleh YKAN melalui konsep program Aksi Inspiratif Warga untuk Perubahan (SIGAP) di beberapa kabupaten, yang pada prosesnya telah memberikan dampak baik dalam mewujudkan program pembangunan kampung yang sejalan dengan peningkatan pendapatan masyarakat dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan,” tutur Wabup.
Lebih lanjut Wabup Drs. Yohanes Avun, M.Si menuturkan, Tahapan kajian sosial-ekonomi bertujuan untuk mengetahui secara umum kondisi sosial dan ekonomi, diantaranya adalah pola penghidupan masyarakat termasuk sumber mata pencaharian dan kepemilikan serta budaya, adat istiadat, norma dan pengalaman-pengalaman berharga dalam pemanfaatan sumber daya alam.
“Pada hari ini, sebagai bagian dari proses pendampingan masyarakat, akan dilakukan pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat dalam hal penyusunan rencana pembangunan kampung berbasis potensi dimana dalam rangkaian pelatihan ini akan juga disampaikan hasil awal kajian sosial-ekonomi yang telah dilaksanakan sebelumnya,” jelas Wabup.
Dalam sambutan Regional Community Development Specialist YKAN Agus Irwanto Wibowo, S.E.,M.Si menuturkan, kegiatan pelatihan penguatan kapasitas penyusunan rencana pembangunan kampung berbasis potensi merupakan rangkaian pendampingan kampung Usaid Segar di Mahulu. Kegiatan ini dijalankan oleh YKAN di 5 (lima) kampung sasaran, selain itu YKAN dalam proyek Usaid Segar juga melakukan kegiatan penyusunan kajian HCV melalui pendekatan Development by Design (DbD) dan pembentukan forum multi pihak untuk pengelolaan SDA berkelanjutan.
“YKAN sendiri yg sebelumnya disebut TNC merupakan sebuah organisasi nirlaba yg bekerja untuk kegiatan konservasi alam dan telah bekerja lebih dari 20 tahun memberikan kontribusi strategi dan inovasi dalam solusi pengelolaan sumber daya alam agar sejalan dengan upaya pembangunan,”
Dikatakan Regional Community Development Specialist YKAN Agus Irwanto Wibowo lebih lanjut, YKAN sangat inten bekerja di Provinsi Kaltim khususnya di Kabupaten Berau sebagai lokasi percontohan dalam hal kegiatan pendampingan masyarakat melalui pendekatan SIGAP dan pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan pembangunan berkelanjutan serta mendorong keterlibatan para pihak dalam pengelolaan SDA untuk menekan dampak lingkungan yg sejalan dengan upaya penurunan emisi dan perubahan iklim.
“Di mata YKAN Mahulu juga merupakan lokasi yang sangat penting terkait posisi strategisnya dalam pengelolaan SDA khususnya karena memiliki potensi besar berupa luasan kawasan hutan serta sebagai hulu sungai Mahakam yg merupakan sumber air yang sangat penting di Kaltim, YKAN juga sangat berharap kegiatan saat ini menjadi awal bagi pengembangan program program selanjutnya,” tutur Regional Community Development Specialist YKAN.(Prokopim/len)
Tidak Ada Komentar