Malam Resepsi dan Anugrah Kaltim Awards HUT Kaltim Ke 63 Tahun

SAMARINDA – Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) patut berbangga, usai menerima 2 Panji Keberhasilan Bidang Prestasi Penyelenggaran Diklat Aparatur dan Bidang Pelayanan Publik kembali dalam Malam Resepsi dan Pemberian Penghargaan Kaltim Awards HUT Kaltim Ke 63 Tahun, dipercaya untuk menerima penghargaan terbaik 3 Bidang Kehutanan.

Pemerintah Kabupaten Mahulu dalam hal ini Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, SH yang diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Humas ( Asisten I) Ir. Dodit Agus Riyono,.MP menerima Tropy dan Piagam Penghargaan Terbaik 3 Bidang Kehutanan yang diserahkan langsung Gubernur Kaltim Dr. Ir. H. Isran Noor,.M.Si, bertempat di Plannary Hall Convention Center Samarinda. Kamis (9/1) malam.

Dengan diperolehnya penghargaan terbaik ke 3, Asisten I menuturkan kedepannya Mahulu yang 80% wilayahnya berupa hutan (Forested area), dan masyarakatnya secara socio-cultural sangat berhubungan erat dengan hutan. “Perlu mengoptimalkan pembangunan daerah untuk upaya-upaya pengelolaan & pemanfaatan hutan yang berkelanjutan (lestari),” tutur Asisten I ditemui usai menerima penghargaan.

Terkait hal tersebut, Asisten I mengungkap ini sesuai dengan MISI Pembangunan Kabupaten Mahakam Ulu yang tertuang didalam Misi Bupati terkait Lingkungan Hidup, yakni Potensi Hutan di Mahulu pada kenyataannya adalah ASET BERHARGA yang harus dapat dioptimalkan pemanfaatannya melalui berbagai skenario program sesuai ketentuan, untuk kemakmuran rakyat.

Kemudian, Kawasan hutan, tidak perlu dianggap sebagai penghambat pembangunan, melainkan bisa menjadi sumber ekonomi baru yg bernilai tinggi. Dan Hutan di Mahulu umumnya masih Primer (Virgin Forest) yang bila dikelola dgn baik, bisa menjadi daya tarik utama utk sektor Wisata Alam baik untuk konsumsi Lokal, Nasional maupun Mancanegara.

Lebih Lanjut disampaikan Asisten I, hutan juga memiliki potensi keaneka-ragaman hayati (bio diversity) yang juga bisa diolah dan dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan (misalnya Kayu Bajaka), kosmetik, energi terbarukan, dan lain-lain termasuk sebagai penyerap emisi Gas Rumah Kaca. “Kesemuanya itu merupakan sumber ekonomi yang bisa dikelola sebagai Sumber Pendapatan Daerah maupun pendapatan masyarakat,” ujar Asisten I.

Namun, Asisten I menegaskan hal tersebut tentu perlu adanya inovasi, kreasi, partisipasi serta dukungan kebijakan dari seluruh stake holder dan share holder, apakah masyarakat, sektor swasta maupun pemerintah dan dunia internasional.

“Peningkatan kapasitas dan Kapabilitas SDM serta kelembagaan yang akan dipersiapkan untuk mengelola hutan, perlu mendapat perhatian penting,” tandasnya.

Untuk peringkat Pertama Bidang Kehutanan diraih oleh Kabupaten Berau dan terbaik 2 oleh Kabupaten Kutai Timur. (HMS10)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *