Wakil Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Drs. Y Juan Jenau, membuka Seminar Akhir Kegiatan Indentifikasi Daerah Rawan Bencana Berbasis Geografis Information System (GIS) di Kabupaten Mahulu.


UJOH BILANG – Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh, SH yang diwakili  oleh Wakil Bupati Mahulu Drs. Y Juan Jenau, membuka Seminar Akhir Kegiatan Indentifikasi Daerah Rawan Bencana Berbasis Geografis Information System (GIS) di Kabupaten Mahulu. Seminar ini berlangsung di ruang rapat Bappelitbangda, Kamis (5/9).

Seminar ini di Pasilitasi oleh Dinas Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat (Trantibum Linmas) Kabupaten Mahulu berkerjasama dengan Universitas Mulawarman Samarinda.

Wakil Bupati Mahulu Drs. Y Juan Jenau, membuka Seminar Akhir Kegiatan Indentifikasi Daerah Rawan Bencana Berbasis Geografis Information System (GIS) di Kabupaten Mahulu.

Saat menyampaikan arahannya Wabup berharap melalui seminar ini nanti data-data yang disusun bisa menjadi data pendukung dalam penanggulangan bencana daerah, dan juga menjadi sumber informasi bagi masyarakat Kabupaten Mahulu maupun daerah sekitarnya, baik itu Provinsi dan Pusat.

“Oleh sebab itu validasi dari data-data tersebut harus benar-benar dapat di pertanggungjawabkan, sesuai dengan kajian dan kenyataan yang terdapat dilapangan,”tegasnya.

Wabup menambahkan, sejauh yang diketahui bahwa di Mahulu sistem penanganan bencana, banyak dilaksanakan Paska terjadinya bencana, masih belum adanya sistem yang akurat untuk penanggulangannya sebelum bencana tersebut terjadi.

“Saya sangat berharap kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan sebaik-baiknya, mengingat sistem penanggulangan bencana ini sangat penting, demi ketenteraman, ketertiban, keamanan dan kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Mahulu, serta bagi daerah lain yang bertetangga langsung di Wilayah Kabupaten Mahulu,”tuturnya.

Sementara itu mewakili Tim Studi Kajian Risiko Bencana Kabupaten Mahulu dari Universitas Mulawarman Rustam menyatakan tujuan utamanya dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi sumber-sumber peluang ancaman bencana dari tiga tipe bencana yaitu bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial.

“Secara garis besar yang terpenting adalah data-data yang diperoleh untuk menyusun kebijakan penanggulangan bencana daerah, aksi pendampingan untuk masyarakat terpapar, guna mengurangi resiko bencana dan untuk menyusun aksi praktis dalam rangka kesiapsiagaan,”terangnya

Ia menerangkan juga, data-data ini menjadi dasar untuk berbagai dokumen lain yang membutuhkan informasi dasar kebencanaan di Wilayah Kabupaten Mahulu. (hms8).

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *