Bahas Percepatan Penurunan Stunting Dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Di Kaltim
UJOH BILANG – Wakil Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Drs. Yohanes Avun, M.Si mengikuti Roadshow Daring Bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bertempat di ruang kerja Wabup.Kamis (16/03/23)
Roadshow yang di buka langsung oleh Menko PMK Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP dihadiri dan diikuti oleh Gubernur Kaltim Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si diwakili Wagub Kaltim H. Hadi Mulyadi, S.Si.,M.Si, Bupati/Walikota se Kaltim. Turut hadir mendampingi Wabup Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dr. Ang Liana Sari, Kasi K3 Dinkes Magdalena Lawaq, S.Farm., Apt, Hajrawati Syamsul, SKM.
Dalam sambutan Menko PMK Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP mengatakan, tujuan pertemuan guna mengidentifikasi isu kendala dalam rangka percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
“Melihat gambaran kondisi tingkat kemiskinan ekstrem dan prevalensi stunting di Prov. Kaltim secara umum Kaltim masih perlu bekerja lebih keras dan untuk bisa memenuhi target nasional,” kata Menko PMK.
Ditambahkan Menko PMK Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, salah satu upaya atau strategi yang dapat dilakukan pemerintah dalam penanganan kasus stunting dan kemiskinan ekstrem dengan memaksimalkan pemanfaatan dana desa yang telah diberikan.
“Ada tiga prioritas dalam penggunaan dana desa yaitu ketahanan pangan, kemiskinan ekstrem, dan penurunan stunting, untuk itu dana desa harus dimanfaatkan secara maksimal bagi penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di Kaltim,
Disampaikan Wabup Drs. Yohanes Avun, M.Si., untuk kasus stunting di Mahulu turun dari angka 20 ke 14.8 persen, namun yang menjadi perhatian adalah masih tingginya angka kemiskinan yakni 11,50 persen.
“Ini yang perlu secara spesifik kita lakukan pendataan khususnya di kemiskinan ini apakah betul datanya seperti itu perlu dalam pendataan / survei ekonomi atau pendapatan masyarakat di Mahulu ini secara benar di sensus bukan lagi survei, karena kalau kita melihat secara nyata masyarakat yang hanya bisa makan satu kali sehari tidak ada di Mahulu, oleh sebab itu data nya ini perlu kita perbaiki dan benar-benar kita survey,” kata Wabup.
Dikatakan Wabup Drs. Yohanes Avun, M.Si lebih lanjut, infrastruktur jalan sangat berkaitan erat dengan penanggulangan kemiskinan dan stunting, untuk itu pemerintah terus berupaya dalam pembangunan infrastruktur, jalan-jembatan, air bersih bagi masyarakat.
“Untuk kendala penanganan stunting dan kemiskinan di Mahulu ini terletak di akses jalan, seperti dari kampung, kecamatan dan kabupaten akses jalannya masih banyak yang rusak dan kita sampaikan ke pemerintah pusat, kemudian masalah berikutnya sosial ekonomi masyarakat kita bertani dan perlu sentuhan-sentuhan agar mengelola pertanian ke arah perkebunan sehingga menjadi agrobisnis ini yang perlu strategi khusus seperti pelatihan kewirausahaan bagi mereka, selain itu juga kita support dengan Alsintan dan juga meningkatkan peran penyuluh gizi pola hidup sehat bagi masyarakat untuk mengatasi stunting, dan juga perlunya SPAM air bersih di setiap kampung,” ungkap Wabup.(Prokopim/len/td)
Tidak Ada Komentar