Wabup Mahulu Drs. Yohanes Avun, M.Si pada saat menghadiri dan membuka Seminar dan Workshop Platform Indonesiana.


Dapat Promosikan Keragaman Dan Kekayaan Budaya Mahulu Ke Nasional Hingga  Internasional

Kesempatan  Seniman Mahulu Mendapatkan Panggung Untuk Berekspresi 

 

UJOH BILANG –  Merebaknya pandemi beberapa waktu terakhir mematikan sendi-sendi pelaku seni budaya di Mahakam Ulu, karena minimnya kegiatan pariwisata ditengah mengurangi penyebaran Covid-19. Guna mengisi kesenjangan kualitas dan mengasah kemampuan, Pemkab Mahulu membuka workshop kepada pelaku seni budaya dengan Seminar dan Workshop Peningkatan Kapasitas Tata Kelola Festival Budaya Dalam Platform Indonesiana, Selasa (2/11).

Acara yang dihadiri dan dibuka oleh Wabup Mahulu Drs. Yohanes Avun, M.Si mewakili Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, SH., ME dihadiri Perwakilan Direktur Direktorat Jenderal Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Wawan Yogaswara,M.Hum, Didik Yahya Permana S.H dan menghadirkan narasumber dari Kemendikbudristek RI Dr. Dede pramayoza, S. SN., M.A, Ade Tanesia S.Sos, Agustina Rochyanti S.Sn dan di ikuti puluhan peserta dari berbagai usia se-Kecamatan di Mahulu digelar di Balai Adat Ujoh Bilang. 

Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, SH.,ME melalui sambutan yang disampaikan Wabup Drs. Yohanes Avun, M.Si mengatakan, Pemkab Mahulu telah mencanangkan strategi memajukan kebudayaan  yakni melalui peningkatan kuantitas dan kualitas sarana prasarana publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, Pariwisata dan Aksesibilitas Wilayah.

Melalui Program tersebut Pemkab Mahulu terus berupaya memberikan tata kelola kebudayaan yang terdiri dari perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan terhadap nilai-nilai seni, adat-istiadat, budaya yang hidup di dalam masyarakat Mahulu. 

“Dengan adanya tata kelola yang baik, maka akan meningkatkan Indeks Pembangunan Kebudayaan, mendorong kenaikan kualitas pelaku budaya, dan meningkatkan kualitas isi kebudayaan sehingga dapat mendorong angka capaian pariwisata, serta menumbuhkan kesadaran masyarakat  atas kekayaan kebudayaan yang dimilikinya,” katanya.

Upaya tersebut sejalan dengan lahirnya Platform Indonesiana yang tengah disiapkan Direktorat Jenderal Kebudayaan tersebut, akan menjadi platform pemajuan kebudayaan yang bertujuan menghidupkan Ekosistem Objek Pemajuan Kebudayaan secara merata dan berkelanjutan. Demi  terwujudnya pengelolaan kebudayaan yang lebih bermutu dengan membangun Kerjasama strategis antar instansi, baik pusat maupun daerah melalui transfer knowledge Sumber Daya Manusia di bidang Kebudayaan.

“Saya berharap melalui platform Indonesiana dapat mempromosikan keragaman dan kekayaan budaya Mahakam Ulu ke nasional bahkan hingga  internasional.  Ini merupakan kesempatan bagi seniman Mahakam Ulu mendapatkan panggung di dalam berekspresi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan kreativitas yang tinggi untuk menghasilkan suatu karya yang dapat menjadi konsumsi global dengan memanfaatkan tradisi budaya Mahakam Ulu melalui kanal Indonesiana,” jelasnya.

Terutama pada masa pandemi Covid-19 ini, pelaku seni dan budaya tidak dapat secara bebas mengekspresikan karyanya di ruang publik. Oleh sebab itu, kehadiran kanal Indonesiana dapat menjadi platform penting untuk menembus berbagai keterbatasan ini.

Bupati berharap melalui agenda tersebut dapat dimanfaatkan sebaik baiknya oleh para peserta workshop, agar nantinya lewat workshop ini akan terjadi peningkatan kapasitas tim penyelenggara dan tim pelaksana kegiatan. Secara khusus di bidang pengelolaan pengetahuan, kurasi dan produksi, komunikasi, serta kerjasama dalam lingkup manajemen penyelenggara festival dan tata kelola yang profesional. 

“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu sangat mengapresiasi atas kegiatan Workshop Peningkatan Kapasitas Tata Kelola Festival Budaya Dalam Platform Indonesiana ini,”

Perwakilan Direktur Direktorat Jenderal Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Wawan Yogaswara,M.Hum.

Dalam sambutan Perwakilan Direktur Direktorat Jenderal Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Wawan Yogaswara,M.Hum, bahwa program Indonesiana telah dilaksanakan sejak tahun 2018.

“Dan merupakan sebuah platform kerjasama dibidang kebudayaan yang berasaskan kepada gotong royong, kesinambungan, sinergitas, keberlanjutan. 

Jadi sebenarnya sasaran utama indonesiana itu bukan festivalnya akan tetapi pembangunan ekosistem dari kebudayaan di setiap daerah di Indonesia, khususnya Kabupaten Mahakam Ulu,” tutur Perwakilan Direktur Direktorat Jenderal Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Wawan Yogaswara, M.Hum.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Menengah Pertama dan Pembinaan Ketenagaan, Bungai, SE

Dalam laporan Sekretaris Disdikbud yang disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Menengah Pertama dan Pembinaan Ketenagaan, Bungai, SE menuturkan, workshop peningkatan kapasitas tata kelola festival budaya dalam platform bertujuan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi para penggiat seni dan pemerhati budaya dari berbagai  kalangan, agar semakin memahami akan arah dan tujuan dalam upaya pemajuan dan pelestarian objek kebudayaan daerah, baik di wilayah masing-masing ataupun Mahakam Ulu secara umum, sehingga dapat terakomodir dengan baik.

“Hal ini merupakan upaya dalam mengantisipasi potensi terkikisnya budaya warisan leluhur akibat perkembangan ilmu dan teknologi. Untuk itu dipandang perlu untuk terus mengadakan pembinaan dan peningkatan sumber daya manusia menyangkut pengetahuan dan tata cara pengelolaan kebudayaan daerah, agar unsur-unsur seni dan budaya yang kita miliki serta yang akan kita publikasikan kepada masyarakat luas sungguh-sungguh memiliki nilai dan menjadi referensi pembelajaran bagi para generasi muda guna menumbuhkan kecintaan akan budaya leluhur yang sarat akan nilai kehidupan,” ungkapnya.(HMS/len/td)

 

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *