SAMARINDA – Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh, SH., ME yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Mahulu Dr. Stephanus Madang, S.Sos., MM menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun 2022.

Penyerahan DIPA dan TKDD oleh Gubernur Kaltim Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si didampingi Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kaltim Muhdi, SE., S.Ip., MIS, Ph. D Nomenklatur. Acara yang bertemakan “ Melanjutkan Dukungan Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural” ini digelar di Ballroom Lantai 3 Hotel Mercure Samarinda. Senin (06/12/2021)

 Dalam sambutannya Gubernur Kaltim Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si menyampaikan agar DIPA dan TKDD TA 2022, dapat digunakan dengan efektif dan akuntabel untuk mengakselerasi pembangunan serta pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Kaltim.

“Setiap Satuan Kerja (Satker) dan OPD pengelola dana APBN harus betul-betul memanfaatkan alokasi dana yang telah diberikan dalam rangka percepatan, pertumbuhan, dan pemerataan pembangunan di Kalimantan Timur,“ kata Gubernur Kaltim.

Gubernur Kaltim menegaskan pentingnya mewujudkan belanja pemerintah yang berkualitas, agar output dan outcome-nya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat Kaltim.

“Daftar TKDD TA 2022 yang telah diserahkan kepada Bupati dan Walikota agar benar-benar digunakan dengan baik sehingga memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” tegas Gubernur Kaltim.

Sekda Mahulu Dr. Stephanus Madang, S.Sos., MM mengatakan bahwa sebagaimana diketahui dampak pandemi covid 19 ini berpengaruh juga terhadap TKDD dan itu terjadi hampir di seluruh Indonesia termasuk Kabupaten Mahulu. 

 “Hari ini kita telah menerima sebesar Rp. 979.515. 180 untuk TKDD, semoga sebagaimana arahan bapak Gubernur kita dapat melaksanakan secara efektif, efisien dan lebih baik pengelolaannya di pengelolaan keuangan daerah,” ujar Sekda Mahulu.

 Sekda Mahulu mengungkapkan dana TKDD yang diterima ini diluar ekspektasi kita, karena kebutuhan pembangunan di Mahulu berbeda jauh dengan kabupaten/ kota lainnya. 

 “Tetapi yang patut kita lakukan adalah mensyukuri dan dapat memahami keprihatinan kita terhadap keuangan negara. Kalau dibilang jauh dari cukup ya, memang masih kurang untuk membiayai pembangunan kita. Terutama kita di daerah perbatasan dan sebagai kabupaten yang menjadi daerah otonomi baru,” pungkasnya. (Prokopim/tha/td)

 

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *