MAHAKAM ULU – Sebanyak 802 Penari Hudoq dari 13 kampung yang berada di wilayah Kecamatan Long Pahangai memeriahkan Hudoq Pekayang 2016 di kampung Long Tuyoq Kecamatan Long Pahangai, beberapa waktu yang lalu.
Hudoq Pekayang yang merupakan acara rutin dilaksanakan setiap tahun ini di Kecamatan Long Pahangai ini merupakan acara yang diisi dengan berbagai tarian khas suku dayak seperti Tari Hudoq, salah satu tari khas suku dayak dan juga menjadi maskot Kabupaten Mahakam Ulu. Tarian hudoq sendiri dimaksudkan untuk mengenang jasa para leluhur mereka yang berada di alam nirwana, yang diyakini oleh masyarakat adat dayak pada saat musim menanam padi tiba, ruh-ruh nenek moyang akan selalu berada mengawasi anak cucunya.
Disampaikan Ketua Panitia Umum Hudoq Pekayang, Hibau Anyaaq menjelaskan, acara ini terselenggara berkat kerja sama dan gotong royong serta rasa hormat kepada budaya leluhur disertai keinginan untuk melestarikan dan mengembangkan budaya adat yang mengandung nilai-nilai kearifan kebudayaan dalam masyarakat. “Semangat gotong royong warga kampung Long Tuyoq dan Liu Mulang atas dasar kekeluargaan,”ucapnya.
Tak lupa Hibau mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Mahakam Ulu, serta pihak ketiga seperti perusahaan – perusahaan yang berada di wilayah kecamatan Long Pahangai yang telah membantu baik dari segi anggaran maupun transportasi serta logistik dan konsumsi yang digunakan peserta dalam mengikuti dan mendukung terselenggaranya Hudoq Pekayang.
“Kehadiran para peserta kontingen dari kampung – kampung se kecamatan Long Pahangai, merupakan bagian dari dukungan untuk mensukseskan acara ini,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Camat Kecamatan Long Pahangai Thomas Tekwan menambahkan, acara tradisi Hudoq Pekayang yang tahun ini diselenggarakan di Long Tuyoq merupakan tahun ketiga dengan tujuan untuk melestarikan seni budaya hudoq yang merupakan bagian dari seni adat Bahau, menggali dan mengembangkan seni budaya hudoq yang mulai tenggelam oleh pengaruh modernisasi, sebagai ajang komunikasi budaya sosial antar masyarakat khususnya masyarakat Kec, Long Pahangai dan masyarakat Mahakam Ulu pada umumnya, serta diharapkan acara ini bisa menjadi kalender pariwisata yang di peringati setiap 17 Oktober setiap tahunnya
“Acara Hudoq Pekayang ini adalah sebagai bentuk kesatuan dan persatuan antar masyarakat, dengan demikian dapat dipahami bersama bahwa tarian Hudoq bukan hanya sebuah upacara yang sifatnya kaku selain sebagai ritual tahunan, tarian hudoq juga sebagai pegelaran aktraksi pegelaran budaya serta diharapkan acara ini bisa menjadi kalender pariwisata yang di peringati setiap 17 Oktober setiap tahunnya,”ungkapnya.
Melihat euforia Hudoq yang sangat meriah, Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh mengatakan sudah menjadi tradisi turun menurun kita suku dayak ditepi sungai mahakam mengadakan ritual seni budaya Hudoq dan rasa haru atas kerja sama yang erat dan gotong royong terlihat dari Hudoq Pekayang yang dihadiri dari seluruh kampung-kampung se kecematan Long Pahangai begitu antusias dalam mengikuti acara ini. “Saya atas nama seluruh Kabupaten Mahakam Ulu maupun secara pribadi sangat menyambut baik atas terselenggarannya acara ini, sebagai rasa cinta kita kepada budaya yang sangat erat dan kuat dalam sanubari kita semua,”tuturnya.
Bupati menambahkan, warga masyarakat Mahakam Ulu harus wajib dan mampu untuk melastarikan bagian – bagian dari budaya adat lokal dan harus tetap bersedia menyerap budaya – budaya baru yang bernilai positif dapat memperkuat landasan seni budaya kita di masa akan datang, percampuran antara budaya lokal dari unsur positif dari budaya yang datang dari luar dapat membuat kita tumbuh dan tegak ditengah moderensasi tanpa harus meninggalkan jati diri kita sebagai warga dayak.
“Masa depan setiap bangsa maupun suku bangsa sangat ditentukan oleh kesiapan kita untuk melakukan akulturasi budaya asing yang positif tetap kita serap, akan tetapi nilai budaya lokal wajib kita lestarikan”,terangnya.
Diharapkan pada tahun depan partisipasi para peserta kontingen dalam mengikuti acara Hudoq Pekayang dapat lebih semangat dan antusias lagi sebagai upaya pelestarian dan peningkatan mutu serta kualitas kebudayaan yang menjadi aset pariwisata dan sebagai icon kebudayaan di Mahakam Ulu.
Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Mahakam Ulu Y Juan Jenau, Wakil Ketua II DRPD Mahakam Ulu Tiopilus Hanye, Sekda Yohanes Avun, Asisten Kesra dan Adum Toni Imang, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Alfred, Ketua TP-PKK Mahakam Ulu, dan Ketua Dharma Wanita Persatuan.
Tidak Ada Komentar