– Diharapkan cepat dan tepat sasaran

UJOH BILANG – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) terus berupaya mengantasi permasalah musim kemarau yang mengancam 2 kecamatan di perbatasan, salah satu melalui Program Ongkos Angkut (SOA).

Selang beberapa minggu, usai Bupati Bonifasius Belawan Geh,SH diwakili Wabup Drs. Y Juan Jenau memimpin rapat Mekanisme Penyaluran SOA pada Rabu (25/7) lalu, per tanggal 12 Agustus program SOA langsung dijalankan.

Dalam wawancara via telpon, Asisten Bidang Sosial Ekonomi dan Pembangunan (Asisten II) E. Tek Hen Yohanes menuturkan, Program SOA merupakan bentuk usaha Pemkab Mahulu meminimalisir lonjakan harga yang terjadi di Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari, akibat terjadinya musim kemarau.

“Pemkab Mahulu menyiapkan dana untuk program SOA ini sebanyak 2 milyar lebih melalui APBD, Bapak Bupati, Wakil serta Sekda selama ini memantau serta mengevaluasi terus progres program SOA ini supaya cepat dan tepat sasaran,”ucapnya.

Asisten II menambahkan, barang-barang yang di angkut diutamakan 9 bahan pokok pangan, tidak termasuk Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Kita utamakan seperti beras, minyak goreng, gula, kopi dan lain-lain, kalau untuk gas LPG tidak terlalu, karena darurat kan masih bisa menggunakan kayu bakar, yang penting bahan pangan sampai,”ungkapnya.

Ia menambahkan, Pemkab Mahulu sangat berharap melalui porgram SOA harga-harga barang tidak melambung tinggi di dua kecamatan perbatasan.

“Dengan program ini semoga 9 bahan pokok bisa tercukupi untuk masyarakat dengan harga yang tidak melonjak, saya himbau juga supaya pelaku usaha menggunakan dana dari program SOA ini sebaik mungkin,”harapnya.

Kapala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Lung, SH menuturkan, Program SOA sudah berjalan sejak tanggal 12 Agustus lalu.

“SOA ini sudah berjalan dari tanggal 12 Agustus lalu, cuma sampai hari ini Kecamatan Long Apari tidak bergerak, hanya Long Pahangai saja, selama ini sudah 2 kloter dengan kapasitas sekali berangkat 1 ton,”ungkapnya.

Melalui laporan Indira Reisia Angun,ST Plt. Kasubbag Ekonomi menjelaskan, Kapasitas pengangkutan barang tergantung dari kendaraan yg digunakan, jika angkutan darat (mobil) bisa mencapai 1 ton. Jika melalui sungai untuk long boat bisa 4 ton. Sedangkan ketinting/ces bisa sampai 400kg.

“Kendala yang kita hadapi selama ini koordinasi antar Pemkab, kecamatan dan kampung sangat sulit karena kurangnya sinyal telekomunikasi disana, juga beberapa jalan menuju kampung yg terpencil harus melalui jalur sungai dengan resiko yg tinggi. Sehingga dengan alat transportasi yang terbatas, kapasitas muatan yg dapat diangkut pun terbatas,”ucapnya.(Hms11)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *