BALIKPAPAN – Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Dr. Bonifasius Belawan Geh,S.H.,M.E., diwakili Sekretaris Daerah Dr. Stephanus Madang,S.Sos.,M.M., membuka secara resmi kegiatan laporan antara pemutakhiran peta tutupan lahan, penyusunan rencana tata ruang pengembangan infrastruktur Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dan laporan akhir penyusunan dokumen rencana induk penyusunan air limbah (Rispal) bertempat di Hotel Astara Balikpapan. Jumat (09/08/24)

Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Pemkab Mahulu dan lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, dihadiri Kepala DPUPR Didik Subagya, S.E., M.Si., Kadis DLH Solman, S.Hut,. M.Si., Ketua Lembaga LPPM ITN Malang Dr. Edwin Tjahjadi, S.T., M.Geom.Sc., Ph., Dr. Ir. Ibnu Sasongko, Ida Soewarni, S.T., M.T., Krishna Himawan Subianto, S.T., MSc., Dr. Agung Witjaksono, S.T., MTP., Rizka Rahma Maulida, S.T.,M.T.

Menyampaikan sambutan Bupati, Sekretaris Daerah Dr. Stephanus Madang, S.Sos., M.M., mengatakan, Kabupaten Mahulu yang dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya, menghadapi tantangan signifikan dalam pengembangan ekonomi dan infrastruktur. Untuk memanfaatkan potensi yang ada dan mengatasi berbagai tantangan lingkungan dan sosial, pembaruan data tutupan lahan dan penyusunan rencana tata ruang yang tepat menjadi langkah kunci.

“Data tutupan lahan merupakan informasi kunci untuk mencerminkan kondisi fisik dan penggunaan lahan di suatu wilayah. Data ini penting untuk berbagai kepentingan, termasuk perencanaan tata ruang, pengelolaan sumber daya alam, dan mitigasi bencana. Seiring dengan perkembangan wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, ada kebutuhan mendesak untuk memperbarui informasi tutupan lahan guna memastikan bahwa data yang digunakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan akurat dan relevan dengan kondisi terkini,” kata Sekda.

Lebih lanjut Sekretaris Daerah Dr. Stephanus Madang, S.Sos., M.M., menuturkan, Selain itu, penyusunan Rencana Tata Ruang Pengembangan Infrastruktur adalah alat vital dalam mengarahkan perkembangan wilayah secara terkoordinasi dan berkelanjutan.

“Kabupaten Mahulu dengan potensi ekonominya yang besar terutama di sektor kehutanan dan pariwisata, memerlukan rencana tata ruang yang komprehensif untuk mengelola pengembangan infrastruktur secara optimal. Penyusunan rencana tata ruang ini harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi geografis, demografi, ekonomi, sosial, dan lingkungan,” lanjut Sekda.

Di akhir sambutan Bupati Dr. Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., berharap, dalam pemutakhiran peta tutupan lahan, LPPM bersama DPUPR Mahulu dapat mengidentifikasi dan menganalisis perubahan tutupan lahan dari tahun-tahun sebelumnya hingga tahun sekarang ini, dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis (SIG) untuk memperoleh data yang akurat dan terkini, serta mengkaji kebijakan terkait tata guna lahan yang berlaku.

“Dalam menyusun Rencana Tata Ruang Pengembangan Infrastruktur dengan mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur strategis berdasarkan potensi wilayah dan memperhatikan proyeksi pertumbuhan pada sektor infrastruktur transportasi, telekomunikasi, drainase, persampahan, serta jalur evakuasi bencana,” pesan Bupati.(Prokopim/len)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *