Ujoh Bilang – Wakil Bupati (Wabup) Mahakam Ulu (Mahulu) Drs. Yohanes Avun, M.Si secara resmi membuka Lokakarya Pengenalan Hasil Kajian Development by Design (DbD) dan Screening High Conservation Value (HCV), yang merupakan kelanjutan dari kegiatan Lokakarya Kajian Penapisan Areal Bernilai Konservasi Tinggi (ANKT) / High Conservation Value (HCV) Screening Dan Pengenalan Kajian Pendekatan Development by Design (DbD), di Ruang Rapat Bapelitbangda. Rabu (09/08/2023)

Kegiatan Lokakarya Pengenalan Hasil Kajian Development by Design (DbD) dan Screening High Conservation Value (HCV) difasilitasi Oleh Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Mahakam Ulu, menghadirkan Narasumber dari Project Manager Yayasan Konservasi Alam Nusantara untuk Program USAID Segar Jevelina Punuh, Conservation Planning Senior Manager Yayasan Konservasi Alam Nusantara Musnanda, GIS Coordinator Yayasan Konservasi Alam Nusantara Ghufron Zulqisti, dan dari USAID Segar Yayu Ramdhani.

Dalam Sambutan Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E yang dibacakan oleh Wabup Mahulu Drs. Yohanes Avun, M.Si mengatakan bahwa Kabupaten Mahulu dengan luas mencapai 1,8 juta hektar ini memiliki nilai konservasi yang penting bagi Provinsi Kalimantan Timur, yang mana wilayah mahulu memiliki sungai Mahakam yang mengalir dari hulu Mahakam hingga delta Mahakam yang melewati Ibukota provinsi yakni Samarinda.

Tentu nilai konservasi tinggi ini menjadi dasar dari pengambilan kebijakan pembangunan berkelanjutan sehingga kelestarian Mahulu dapat memberikan manfaat baik kepada Kabupaten dan seluruh Sistem DAS Mahakam yang ada di Kalimantan Timur.

“Hal ini menjadi sebuah komitmen kuat untuk kami dalam melakukan pembangunan hijau yang diaplikasikan secara harmonis dengan adanya tiga pilar pembangunan, yaitu Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Maka dengan ini semangat dalam pembangunan hijau di Kabupaten Mahulu dapat diharapkan memberikan kontribusi terhadap komitmen Kaltim dalam mengusung Kaltim Green yang sudah dideklarasikan pada Tahun 2010,” ucapnya.

Dalam Kesempatan ini Wabup Mahulu mengatakan dalam rangka menghadapi tantangan perubahan iklim, pelestarian sumber daya alam serta mewujudkan pembangunan hijau, Kabupaten Mahulu mendukung inisiatif-inisiatif yang sedang dikembangkan oleh Para Pihak di Kabupaten Mahulu terhadap sejumlah program dan inisiatif penting yakni, Penurunan Emisi Karbon Melalui Skema Forest Carbon Partnership Facility (FCPF), Percepatan Target Perhutanan Sosial di Kaltim, khususnya di Mahulu, kampung iklim mahulu, kelompok masyarakat Peduli Api (MPA) dan Perkebunan Berkelanjutan.

Inisiatif tersebut memiliki tujuan utama yakni dalam memperkuat tata kelola pemerintahan di bidang lingkungan dan sumber daya alam di tingkat kabupaten dengan memperhatikan konservasi keanekaragaman hayati serta pengelolaan hutan dan lahan secara berkelanjutan serta mendorong sektor swasta untuk menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan dan sosial dalam rantai pasok produksi komoditasnya sehingga mengurangi ancaman terhadap keanekaragaman hayati dan mengurangi produksi gas rumah kaca dari sektor lahan. 

“Berdasarkan dua hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu pada prinsipnya mendukung dengan  dilaksanakannya lokakarya Pengenalan Hasil Kajian Development by Desain (DbD) dan screening HCV pada hari ini. Maka saya berharap dari hasil lokakarya yang akan dipaparkan ini dapat menjadi panduan dalam pengambilan kebijakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan,” tutur Wabup.

Wabup Mahulu Drs. Yohanes Avun, M.Si berharap untuk kepada perangkat daerah yang hadir dapat sungguh-sungguh terlibat aktif di kegiatan ini, sehingga akhirnya akan didapati sebuah scenario mitigasi yang akan menjadikan kajian HCV Screening sebagai sebuah produk kebijakan yang dapat menjadi input dalam pengambilan kebijakan khususnya dalam pembangunan berkelanjutan. (Prokopim/vta)

 

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *