Hasil Riset Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) menunjukan bahwa Kabupaten Mahulu Prevalensi Stunting pada Tahun 2022 sebesar 14,8%, jika dibandingkan dengan data tahun 2021 yaitu sebesar 20,3%.

 

SAMARINDA – Mewakili Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh, S.H.,M.E., Asisten Bidang Administrasi Umum Mahulu ( Asisten III) Kristina Tening, S.H., M.Si membuka Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Analisis Situasi dan Rencana Kegiatan (Aksi 1 dan Aksi 2) serta Input Data Pada Web Bangda Kemendagri dalam 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Mahulu Tahun 2023.

Kegiatan yang digelar oleh Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, Pengembangan Daerah ( Bappelitbangda ) Mahulu ini dilaksanakan di Emerald Meeting Room Lantai 3 Hotel Mercure Samarinda. Minggu (11/06/2023).

Adapun 8 aksi konvergensi di Kabupaten/Kota yaitu Analisis Situasi, Rencana Kegiatan, Rembuk Stunting, Perbup/Perwali Tentang Peran Desa, Kader Pembangunan Manusia, Manajemen Data, Pengukuran dan Publikasi serta Reviu Kinerja Tahunan.

Dalam sambutan Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E yang dibacakan Asisten III Kristina Tening, S.H., M.Si menyampaikan bahwa percepatan penurunan stunting menjadi salah satu prioritas Pemerintah Kabupaten Mahulu, karena stunting merupakan ancaman terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Mahulu. 

“SDM merupakan elemen strategis daerah yang menjadi sasaran sekaligus pelaku pembangunan, seperti yang telah ditetapkan dalam Misi Ke-3 Pemerintah Kabupaten Mahulu yaitu “Mewujudkan Masyarakat Yang Cerdas, Sehat, Sejahtera, Bermartabat Dan Berdaya Saing Tinggi,” kata Bupati.

Bupati menegaskan pencegahan stunting menjadi sebuah keharusan yang harus dihadapi dan ditanggulangi dengan melibatkan berbagai pihak, baik itu pemerintah, swasta, orang tua maupun generasi muda. 

“Generasi muda banyak dilibatkan dalam berbagai program tak terkecuali pencegahan stunting. Generasi muda adalah kelompok potensial yang bisa dilibatkan dalam program pencegahan stunting,  generasi muda diharapkan paham akan pentingnya perencanaan keluarga dalam hal-hal yang perlu direncanakan sebelum masuk jenjang pernikahan antara lain, usia ideal, matang secara mental, kesiapan secara ekonomi serta sehat secara fisik,” tandas Bupati.

Lanjut Bupati, “Kita patut berbangga berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Hasil Riset Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) menunjukan bahwa Kabupaten Mahulu Prevalensi Stunting pada Tahun 2022 sebesar 14,8%, jika dibandingkan dengan data tahun 2021 yaitu sebesar 20,3%, artinya angka kejadian stunting di Kabupaten Mahulu terjadi penurunan yang cukup signifikan,” imbuh Bupati.

Dan Bupati pun mengharapkan upaya yang luar biasa untuk mempertahankan bahkan menurunkan angka prevalensi tersebut dalam rangka mencapai target pemerintah Indonesia yaitu Prevalensi stunting Nasional ditargetkan sebesar 14% tahun 2024, melalui komitmen Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. 

“Berdasarkan hal tersebut, maka melalui Sosialisasi dan Bimtek ini merupakan langkah konkret kita untuk memastikan bahwa upaya kita berfokus pada implementasi Aksi 1 dan Aksi 2, serta melalui 8 Aksi Konvergensi, kita akan mendorong langkah-langkah konkret dalam meningkatkan gizi, akses sanitasi, pemberdayaan masyarakat, dan penyediaan layanan kesehatan yang terpadu dan holistik,” harap Bupati.

Sementara itu, Kabid Ekonomi, Pengembangan SDM, Pemerintahan dan Aparatur (EPSDMPA) Bappelitbangda Mahulu Linge Bahalan, S.E dalam laporannya menyampaikan tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah meningkatkan kualitas SDM tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Mahulu, terkait penginputan data – data stunting di Website Bangda Kemendagri.

“Kurang lebih seperti SIPD juga, jadi tidak asing lagi kita. Sama prosesnya dengan SIPD, nanti data – data stunting yang kita peroleh itu yang di input di user kita masing – masing,” kata Linge Bahalan, S.E. 

Lanjut Kabid EPSDMPA Bappelitbangda Mahulu ini lagi, tujuan berikutnya kegiatan ini dilaksanakan adalah untuk berkoordinasi, bersinergi, dan sinkronisasi diantara dinas pemangku percepatan penurunan stunting.

“Ini yang perlu kita laksanakan, mudah – mudahan melalui anggaran APBD dan lain sebagainya kita bisa melaksanakan proses pelaksanaan stunting ini,” ujarnya.

Kemudian, Kabid EPSDMPA Bappelitbangda Mahulu, Linge Bahalan, S.E, menuturkan bahwa kegiatan dilaksanakan dari tanggal 11 sampai 13 Juni 2023. Dengan peserta yang hadir DMPK, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Pertanian. 

“Semua hadir, bahkan dari Dinas Kesehatan ada beberapa kabid yang hadir. Ini respon yang sangat baik untuk kami, mudah- mudahan semua berjalan dengan baik sehingga proses penginputan pun berjalan dengan baik,” tuturnya.

Tampak hadir dalam kegiatan ini, Kepala Bappelitbanda Mahulu Gerry Gregorius, S.E.,M.Si.,Ak., Kepala DPMK Mahulu Damianus Tamha, S.E., dan Kepala Dinkes P2KB Mahulu dr. Petronela Tugan, M. Kes. Dan hadir narasumber dari Tim INEY Local Government Capacity Building for Acceleration of Stunting Reduction (LGCB-ASR) Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Regional 4 Kalimantan, Tenaga Ahli Kelembagaan Ir. Iskandar Munir, Tenaga Ahli MiDS Muhammad Annas S.T.,M.T., dan Tenaga Ahli Planning dan Budgeting Drs. Susilo Kusribowo. (Prokopim/tha)

 

 

 


 

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *