Ujoh Bilang – Sebagai Kabupaten yang memiliki area hutan mencapai 88 persen dari luas wilayah administratif, Mahakam Ulu (Mahulu) berkomitmen mendukung pembangunan hijau yang harmonis lewat tiga pilar yakni ekonomi, sosial dan lingkungan.

Bukti keseriusan tersebut diwujudkan dengan mendukung inisiatif-inisiatif yang dikembangkan. Di antaranya penurunan emisi karbon melalui skema Forrest Carbon Partnership Facility (FCPF), Percepatan target Perhutanan Sosial di Kaltim Terkhusus di Mahulu, Target Kampung Iklim di Kabupaten Mahulu dan Kelompok Masyarakat Peduli Api.

“Inisiatif-inisiatif ini sangat kuat relevansinya dalam kerangka mendukung Program USAID SEGAR yang akan dilaksanakan terutama dalam tata kelola lingkungan berkelanjutan,” ujar Wakil Bupati Mahulu Drs. Yohanes Avun, M.Si membacakan sambutan Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, S.H, M.E pada pembukaan Workshop Diseminasi Kolaborasi Program USAID  Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR)    Tahun Ke-2, di ruang Rapat Bappelitbangda. Selasa (18/10/2022).

Lebih dalam, Wabup menyampaikan dukungan kolaborasi program antara pemerintah daerah terhadap program USAID-SEGAR ditunjukkan lewat sejumlah keputusan. Di tingkat Provinsi Kaltim melalui surat Gubernur Kalimantan Timur No. 050/047/B.EKO-BAPP/2022 tentang Pelaksanaan Proyek USAID SEGAR di Kalimantan Timur.

“Sedangkan di Kabupaten Mahulu melalui Surat Bupati Mahakam Ulu nomor 050/082.005/Bappelitbangda-TU.P/IV/2022 tentang Pelaksanaan Proyek USAID SEGAR di Kabupaten Mahakam Ulu,” kata Wabup. Sebagai informasi,  lokasi program USAID-SEGAR di Mahulu berada di dua desa konservasi, yakni Laham dan Nyaribungan.

Sejauh ini Pemkab Mahulu terus membuka ruang bagi mitra untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam percepatan pembangunan sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Mahulu. Termasuk sinergi antar instansi pemerintah.

 “Kerja sama ini harus benar-benar dimanfaatkan secara optimal bagi pembangunan yang mengedepankan aspek lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar Kawasan hutan,” jelas Wabup.

Oleh karena itu Wabup berharap seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Mahulu memanfaatkan program ini secara optimal. Salah satu bentuknya lewat berbagi pengalaman dan pembelajaran serta berperan aktif membangun rencana kolaborasi program bersama USAID-SEGAR. Tentunya dengan menerapkan prinsip manajemen hutan berkelanjutan.

“Pemkab Mahulu tak bisa bekerja sendiri. Perlu merangkul semua pihak agar bersinergi dengan prinsip hutan lestari, masyarakat sejahtera. Serta berkomitmen dalam mewujudkan kaltim hijau yang berdaulat dan Membangun Mahulu untuk Semua Sejahtera Berkeadilan,” pesan Wabup.

Sekretaris Bappelitbangda Mahulu Fransiskus Hului, S.E.,M.Si menyampaikan acara kali ini sejalan dengan program Sustainable Terrestrial Ecosystem Management (STEM).

“Jadi, dalam hal ini bekerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui BAPPENAS dan Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID SEGAR yang akan dilaksanakan selama lima tahun kedepan (2021-2025),” jelasnya Fransiskus membacakan laporan mewakili Kepala Bappelitbangda Mahulu.

Hadir pada rapat, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten 1), Biodiversity Conservation Lead Usaid Segar Darmawan Liswanto, Deputy CHIEF OF PARTY USAID SEGAR, Andjar Hadrianto, Program Manager USAID Muhammad Ridho. (Prokopim/vta/td)

 

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *