UJOH BILANG – Dalam Rangka Mencapai Ketahanan Pangan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, SH.,ME. Temu Wicara Bersama Para Petani mendiskusikan progres dalam pengembangan Pertanian, di Balai Adat Kampung Mambes. Sabtu (25/02/2023)

Dalam Temu Wicara tersebut Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, SH.,ME., mengatakan bahwa mulai tahun yang lalu Mahulu sudah mencapai ketahanan pangan atau hasil panen telah mencukupi kebutuhan domestik, maka untuk  selanjutnya program ini harus terus digalakkan agar Mahakam Ulu mencapai Swasembada sehingga masyarakat sejahtera.

“Untuk itu terima kasih kepada DPMPK atas bantuannya dalam membimbing, dan supportnya sehingga program ini bisa berjalan dengan lancar. Mudahan semua kampung bisa membuka Lahan 10 Ha, sehingga kita bisa menikmati beras hasil produksi sendiri yang terjamin sehatnya,” ungkapnya 

Lanjut Bonifasius Belawan Geh, SH.,ME dalam diskusinya mengajak para petani dan masyarakat Kampung Mambes untuk Semangat membuka lahan seluas-luasnya dan memanfaatkan lahan yang ada untuk berkebun juga, agar tingkat kesejahteraan semakin meningkat. Maka melalui program Lahan Menetap Modern dapat difungsikan juga dengan menanam kakao atau cokelat.

“Jadi ya maksud saya manfaatkan lahan-lahan yang masih ada ini untuk berkebun menanam tanaman yang bisa menghasilkan seperti kakao ini, saya lihat di Mambes ini masih sedikit yang mau berkebun tanaman kakao ini. Jadi, Mulai sekarang coba memanfaatkan lahannya juga untuk tanam kakao karena kakao merupakan salah satu komoditi yang sangat potensial,” ujar Bupati.

Dikatakan Bupati Mahulu bahwa beberapa hari yang lalu berangkat ke daerah Bali, disana bertemu dengan LSM yang mendampingi masyarakat Petani Padi dan Kakao, dan berkunjung pula langsung ke Pabrik Kakao. Disana mendapatkan Ilmu dan harapan besar, apabila Tanaman Kakao ini diseriusi di daerah Mahulu bisa memiliki nilai keuntungan yang lebih daripada tanaman perkebunan lainnya.

“Disana biji kakao ini memiliki level, yang mana ada grade A+ sampai D, Grade A+ saja memiliki nilai jual per-Kgnya mulai dari 52.000-100.000. kalau di Mahulu mungkin masuk dalam Grade C yang harga jualnya per-Kg 26.000. Namun, jangan khawatir untuk bisa mencapai grade A+ ini nanti akan ada pendampingan, kuncinya masyarakat Mambes mulai sekarang mau serius berkebun kakao, buat kelompok taninya sehingga bisa mendapat bantuannya juga nanti” ucap Bonifasius.

Tambah Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, SH.,ME dalam diskusinya mengatakan Kecamatan Laham dan Kecamatan Long Pahangai adalah salah satu Daerah di Mahulu yang bisa dicontoh dalam menanam kakao, karena daerah Laham dan Long Pahangai merupakan salah satu yang berhasil Perkebunan Kakaonya. Bahkan daerah Bali sudah mengakui kualitas Biji Kakao dari Kecamatan Laham.

“Jadi, boleh berdiskusi dengan mantan petingginya bagaimana beliau membina masyarakatnya dalam menanam kakao. Ditanam jangan ditinggalkan, bagi yang meninggalkan didenda, ini sebuah perjanjian yang harus dicontoh. Maka, saya harap Kampung Mambes juga memiliki semangat dan kemauan besar juga memiliki perkebunan kakaonya seperti daerah lain” tegasnya 

Dalam Kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Damianus Tamha, SE mengungkapkan bahwa Lahan Tanam di Mahulu tahun ini meningkat dari sebelumnya 143 Ha menjadi 209.5 Ha pada Tahun ini, naik sebanyak 46,5% dengan hasil panen naik hampir 50%.

“Masa tanam panen kita mengikuti kalender musim tanam, yang mana setahun sekali kita panennya. Saat ini saja, kalau 10 Ha dikelola dengan baik kedepannya kita bisa Swasembada. Yang mana untuk daerah mambes saja sudah memanen 200 kaleng, untuk itu tidak ada kurangnya lagi kita dalam ketahanan pangan,” ucap Kadis. (Prokopim/vta/td)

 

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *