Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh, SH.,ME pada saat memimpin Rapat Koordinasi Satuan Tugas penanganan Covid-19, terkait penetapan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di Kabupaten Mahakam Ulu melalui zoom meeting.


Pimpin Rakor Evaluasi Bupati Tegaskan Perlu Komitmen Semua Pihak

UJOH BILANG –Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh, SH.,ME memimpin Rapat Koordinasi Satuan Tugas penanganan Covid-19, Rakor ini terkait penetapan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di Kabupaten Mahakam Ulu melalui zoom meeting di rumah jabatan. Selasa (27/07/21)

Hadir Sekretaris Daerah Dr. Stephanus Madang, S.Sos.,MM, mengikuti via zoom meeting Kapolres Kutai Barat AKBP Irwan Yuli Prasetyo, S.IK, MH, Dandim 0912/Kutai Barat Letkol Kav Yudhi Prasetyo Purnomo, S.Sos, M.I.Pol, Danramil Long Bagun Lettu Inf I Wayan Sudiarsa, Kapolsek Long Bagun AKP. Purwanto, Kepala Dinas P2KB Drg. Agustinus Teguh Santoso,M.Adm,Kes, Kadis PUPR Yohanes Andy Abeh,S.Sos,M.Si.

Bupati Bonifasius Belawan Geh, SH.,ME mengatakan, Rakor Satgas Covid – 19 sebagai evaluasi kegiatan penanganan Covid – 19 di Mahulu, juga tindaklanjut dari Rakor bersama Danrem 091/ASN tentang PPKM di wilayah Kaltim dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2021 tentang PPKM level 3, 2 dan 1 serta mengoptimalkan posko penanganan Covid – 19 di tingkat desa  dan kelurahan untuk pengendalian Covid – 19.

“Dalam hal ini pemerintah pusat juga sudah mengambil langkah-langkah konkret yang diatur dalam surat edaran Mendagri ini untuk kita laksanakan di daerah-daerah yang sesuai dengan level-level yang sudah ditetapkan termasuk Mahulu yang sudah level 3, artinya insiden memang benar sudah cukup tinggi sampai hari ini sudah kita cermati bersama laporan dari Pak Kadis Kesehatan Mahulu Pak Dr. teguh bahwa kasus di Mahulu ini cukup tinggi,” kata Bupati.

Dikatakan Bupati lebih lanjut, dibutuhkan komitmen dan peran serta seluruh pihak guna menekan penyebaran Covid – 19 di Mahulu baik dari tingkat kabupaten hingga kecamatan, mengingat tingginya lonjakan kasus di Mahulu dan status Mahulu yang kini berada di level 3.

“Komitmen ini yang harus, saya minta kepada kita semua agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan disikapi dan evaluasi terus dimana titik kelemahan dan sebagainya, dari komitmen bersama yang harus kita jalankan dalam bentuk regulasi atau aturan yang kita buat berupa instruksi edaran dan sebagainya dan merujuk pada aturan di atas agar ini bisa dapat berhasil tentunya kita harus berkomitmen untuk menjalankannya sebaik mungkin dan seoptimal mungkin,” tambah Bupati.

Bupati Bonifasius Belawan Geh, dalam arahannya juga berpesan agar OPD terkait memaksimalkan penyerapan dana Belanja Tidak Terduga BTT Covid – 19  sesuai ketentuan yang berlaku.

“Untuk OPD terkait dalam mengatasi penyebaran Pandemi Covid ini dan untuk menggunakan anggaran yang di siapkan oleh pemerintah daerah melalui BTT kemudian  ada juga dari pusat melalui Dana Desa dan sebagainya agar anggaran ini digunakan sebagaimana aturan yang sudah di buat dan sebagaimana peruntukannya,” pesan Bupati.

Dalam laporan Kepala DP2KB Drg. Agustinus Teguh Santoso, M.Adm,Kes, Di Mahulu kini terkonfirmasi kasus positif sebanyak 982 kasus 579 di nyatakan sembuh dan 13 orang meninggal dunia, sementara itu untuk kasus aktif per tanggal 26 Juli 2021 sebanyak 390 orang, dan dalam satu minggu terakhir  mulai dari tanggal 20 hingga 26 Juli ada lonjakan kasus sebesar 343 kasus.

“Mengapa bisa terjadi lonjakan kasus yang pertama karena memang kondisi secara keseluruhan pasca Hari Raya Idul Fitri ini memang terjadi lonjakan kasus kemudian 8 kabupaten/kota sudah dinyatakan sebagai PPKM level 4 dengan Kemendagri 25 tahun 2021 kemudian menyusul Kemendagri nomor 26 tahun 2021 2 kabupaten yaitu Mahulu dan Paser di nyatakan sebagai PPKM level 3,”jelas Kepala DP2KB.

Lebih lanjut disampaikan Kepala DP2KB Drg. Agustinus Teguh Santoso, M.Adm,Kes, hampir semua Puskesmas dan RSP di Mahulu penuh pasien Covid – 19, rumah karantina Buper dan rujukan ke RS Pusat perawatan Covid-19 juga telah penuh, sementara itu untuk persediaan obat dan oksigen mulai terus digunakan namun ketersediaan oksigen di setiap RS dan Puskesmas di Mahulu masih cukup stabil.

“Kita masih bersyukur di Mahulu obat antiviral kita masih cukup, telah dicek digudang farmasi akan datang Kamis / Jumat sebanyak 6000 obat dan untuk oksigen sudah kita antisipasi jauh-jauh hari kita lengkapi semua tabung sudah ready hanya memang masalahnya tempat pengisian tabung kita itu di Samarinda, sehingga kami membuat grup khusus oksigen dan menyiapkan SK satgas oksigen untuk betul-betul mengawal ketersediaan oksigen karena biasanya virus ini menyerang paru-paru,” tutup Kepala DP2KB.(HMS/len/td)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *