Sekretaris Daerah Dr. Stephanus Madang, S.Sos., MM mengikuti video conference di ruang rapat Bappelitbangda dalam rangka mengatasi lonjakan kasus positif Corona Virus Desease (Covid 19) melalui peningkatan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).


UJOH BILANG – Dalam rangka mengatasi lonjakan kasus positif Corona Virus Desease (Covid 19) melalui peningkatan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Sekretaris Daerah Dr. Stephanus Madang, S.Sos.,MM mengikuti video conference. di ruang rapat Bappelitbangda. Minggu (25/07/21)

Rakor Vidcon yang dipimpin Komandan Resor Militer (Danrem) 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) Brigjen TNI Cahyo Suryo Putro, S.I.P.,M.Si, dihadiri pula oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Humas (Asisten I) Ir. Dodit Agus Riyono, MP, Kadis Kesehatan P2KB Drg. Agustinus Teguh Santosa, M.Adm.Kes, Danramil Long Bagun, Wakapolsek Long Bagun.

Ditemui usai mengikuti vidcon Sekda Dr. Stephanus Madang,S.Sos,MM mengatakan, sebagaimana hasil rakor bersama Danrem 091/ASN menghasilkan rekomendasi-rekomendasi terkait kesiapan mulai dari fasilitas sarana dan prasarana untuk penanganan covid1-19.

“Sebagaimana hasil rakor vidcon dengan Pak Danrem tadi tentu kita mengambil sisi positif, terutama rekomendasi yang dihasilkan dari vidcon itu untuk mengingatkan kita kembali terkait  Dengan kesiapan fasilitas sarana dan prasarana untuk penanganan Covid yang tidak berujung ini, baik dari segi tenaga medisnya, obat-obatan, oksigen dan lain-lain kemudian juga sistemnya,” kata Sekda.

Lebih lanjut Sekda Dr. Stephanus Madang, S.Sos, MM menambahkan, dari 10 kabupaten/ kota yang berada di Provinsi Kalimantan Timur, dua kabupaten yakni Mahulu dan Paser tidak termasuk dalam penerapan PPKM level 4, meski demikian Mahulu akan terus meningkatkan antisipasi melalui penerapan kebijakan yang ketat mengingat lonjakan kasus Covid – 19 yang terjadi di Mahulu.

“Sekalipun kita tidak termasuk pada level 4 artinya 8 kabupaten/kota sudah termasuk level 4 Mahulu dan Paser yang masih belum dinyatakan, tapi kita harus waspada karena sektor ilir berdampak ke ulu juga, jadi kita tetap menerapkan kebijakan-kebijakan yang ketat terhadap covid ini,” tambah Sekda.

Sekda Dr. Stephanus Madang, S.Sos, MM menambahkan, pemerintah terus mengevaluasi langkah dan upaya yang telah diterapkan baik dalam menekan lajunya lonjakan covid di Mahulu, pemerintah juga mengevaluasi sejauh mana penyerapan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk percepatan penanganan Covid-19 di Mahulu.

“Hari selasa kita akan rakor untuk beberapa hal, salah satunya nanti kita akan melihat bagaimana progres penyerapan Covid BTT, karena ini bukan hanya masalah obat, menangani pasien, ini juga bantuan-bantuan sosial yang untuk masyarakat dalam konteks masa pandemi covid ini juga harus jalan, seperti untuk ketahanan keluarga dari dinas sosial, sektor pertanian seperti itu tetap jalan untuk meringankan beban masyarakat di masa pandemi ini dari dinas terkait yang tergabung di satgas,” jelas Sekda.

Disampaikan Kepala DP2KB Drg. Agustinus Teguh Santoso, M.Adm, Kes, menjadi kesadaran bersama bahwa penerapan PPKM Mikro harus dilaksanakan secara integral dan bersama-sama, sinergi dari seluruh pihak baik mulai dari tingkat kabupaten hingga kecamatan juga sektor usaha di Mahulu.

“Prinsipnya jangan menunggu levelnya tapi ini sudah menjadi keadaan yang darurat dari 20 kasus menjadi nantinya 400 kasus itu lonjakan yang luar biasa dengan jumlah penduduk yang hanya 35 ribu, jangan di lihat jumlahnya tapi dari persentase jumlah penduduknya,” kata Kepala DP2KB.

Kepala DP2KB Drg. Agustinus Teguh Santoso, M.Adm,Kes, mengajak seluruh masyarakat memperketat Protokol Kesehatan (Prokes) 5 M, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

“Ayo kita sekarang ini memperketat prokes kita kemudian selalu memakai masker karena senjata utama kita itu masker, kalau terpaksa keluar rumah pakai prokes yang benar, jaga jarak komunikasi, hindari kerumunan, cuci tangan selesai beraktifitas, kemudian juga jangan berpergian ke daerah-daerah yang zona merah dan jangan lupa setiap kali ada demam dan gejala jangan di anggap sepele flu biasa semakin cepat di ketahui di screening  dengan swab semakin cepat obat spesifikasi viral nya di berikan dan angka kesembuhan nya lebih cepat,” imbau Kepala DP2KB. (HMS-Len/td)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *