UJOH BILANG – Perjuangan panjang Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) dalam pemenuhan aksesibilitas masyarakat melalui pembangunan infrastruktur transportasi Bandar Udara (Bandara) mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat dengan kehadiran Tim tim survey Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) pada Kamis (14/11/12).

Kegiatan survei tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur transportasi udara di daerah-daerah yang belum memiliki akses transportasi udara yang memadai. Bandara di Kabupaten Mahulu telah lama menjadi kebutuhan utama masyarakat, mengingat letaknya yang terisolasi dan sulit dijangkau melalui jalur darat. Dengan adanya bandara, diharapkan dapat meningkatkan konektivitas serta mempercepat proses pembangunan ekonomi dan sosial di kawasan Kabupaten Mahulu.

Besar harapan Sekretaris Daerah (Sekda) Mahulu Dr. Stephanus Madang, S.Sos., M.M., melalui kegiatan survey lapangan tim Perhubungan Udara Kemenhub RI menjadi langkah awal yang lebih konkret dalam percepatan pembangunan bandara di Kabupaten Mahulu.

“Kami sangat berterimakasih hari ini karena  dapat dikatakan sudah ada angin surga, bahwa secara dokumen perencanaan sudah masuk dalam rancangan teknokratik, karena semangat kami tinggi sekali, dengan kemampuan yang terbatas ini maka hal-hal yang mendasar itu segera kami selesaikan, termasuk pembebasan lahan sudah ada sertifikat jadi legalitas lahannya sudah ada,” kata Sekda.

Sekda Mahulu lebih lanjut menuturkan, Rencana pembangunan bandara di Mahulu telah menjadi prioritas bagi Pemkab Mahulu, bahwa pembangunan bandara akan menjadi solusi bagi tantangan transportasi yang selama ini dihadapi oleh masyarakat, terutama dalam hal distribusi barang dan jasa serta aksesibilitas pendidikan dan kesehatan yang lebih baik.

“Jadi Pak bupati sendiri berharap untuk tahap awal ini paling tidak bisa masuk pesawat jenis grand caravan, karena itu kami sudah membangun komunikasi dengan berbagai pihak penyedia, jadi mereka juga memberikan advice/masukan seperti minimal landasan sekian, kualitas standar sekian, dan ini yang sedang kita kerjakan. Harapannya mudah-mudahan tahun ini landasanya on the track simultan juga dengan proses perizinan dan sebagainya, sehingga besar harapan kami tahun depan itu sudah bisa dilandasi grand caravan,” harap Sekda.(Prokopim/len)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *