Asisten I Bidang Pemerintahan dan Humas Mahulu Drs Lilik Yohanes Peng, M.AP didampingi Kabid Darat dan Sungai Dinas Perhubungan Mahulu Sudarno SH, menerima buku Peraturan Gubernur No 37 Tahun 2019 yang diserahkan oleh Plt Sekda Prov Kaltim H.M Sa'bani


Menuju Zero Accident Kaltim

SAMARINDA – Kabupaten Mahakam Ulu bersama kabupaten/kota lainnya se Kaltim mendukung program Pemprov Kaltim dengan menandatangani ‘Pencanangan Sinergisitas dan Aksi 5 Pilar Menuju Zero Accident Kaltim’.

Pencanangan tersebut ditandai penekanan tombol sirene dan penandatangan sinergisitas dari masing-masing instansi, antara lain instansi di Pemprov Kaltim, kabupaten/kota yaitu Bappeda, Dinas PU & PR, Dinas Perhubungan, Kepolisian dan Dinas Kesehatan.

Setelah itu dilanjutkan dengan penyerahan Peraturan Gubernur No 37 tahun 2019 tentang Pedoman Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan oleh Gubernur Kaltim diwakili Plt Sekda Provinsi Kaltim HM Sa’ bani di Pendopo Odah Etam, Gubernuran Kaltim, Samarinda.(27/6)

Bupati Mahulu Bonifasiu Belawan Geh, SH yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Humas Drs Lilik Yohanes Peng, MAP bersama Kabid Darat dan Sungai Dinas Perhubungan Mahulu Sudarno SH mendukung baik apa yang dilakukan Pemprov Kaltim. “Ini sangat baik dan patut kita dukung karena apa yang dibuat Pemprov Kaltim akan berdampak baik bagi daerah,” kata Asisten I Mahulu ini.

Ia mengharapkan Mahulu nanti dapat menindaklanjuti dan menerapkan dalam peraturan daerah. “Tentunya akan dibuat peraturan daerah yang mengacu dari Pergub, sehingga untuk masalah penangganan keselamatan jalan dari 5 pilar pun kuat,” harapnya.

Asisten I juga menambahkan semua pihak dapat memahami dan mendukung karena hal ini memiliki payung hukum dari Pempov Kaltim. “SKPD teknis punya kepedulian terhadap kerawanan kecelakaan sehingga dapat menekan tingkat resiko dari kecelakaan tersebut,” tandasnya.

Plt Sekda Prov Kaltim H M Sa’bani mengungkapkan ke depan ada model pola yang dapat digunakan dengan mengacu program yang dicanangkan yang telah digagas Kombes Pol Subandria. “Pola yang mampu membantu mobilisasi kendaraan dijalan lebih baik, ” ungkapnya.

Menurutnya, terjadinya kerawanan lalu lintas biasanya karena kurang tanggap lalu lintas. “Kebanyakan dari kita berkendaraan semau hati, dalam artian tidak terlalu patuh rambu-rambu dan petunjuk keselamatan sehingga terjadi kecelakaan yang seharusnya dapat dihindari,” tandasnya.

Sa’bani menegaskan belajar dari pengalaman seperti yang biasa dihadapi, ke depan diharapkan pendidikan berlalu lintas dapat ditanamkan sejak dini secara berkesinambungan. “Dengan memberikan pemahaman bagi generasi sejak dini maka kedepan semua program dan aktivitas lalu lintas dapat menekan tingkat kecelakaan dalam berlalu lintas,” tegasnya.

Ia pun mengharapkan 5 pilar dapat melaksanakan perannya masing-masing, dengan fungsi yang ditekankan untuk betul-betul bertanggung jawab dengan program dari masing-masing fungsi tersebut. (hms10)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *