Long Pahangai – Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Angela Idang Belawan, menegaskan bahwa budaya bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan fondasi moral dan spiritual yang menghidupkan arah pembangunan daerah.
Pernyataan ini disampaikan dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati (Wabup) Mahulu, Suhuk, S.E., saat membuka Pagelaran Hudoq Pekayang 2025 di Kampung Liu Mulang, Kecamatan Long Pahangai. Senin (20/10/2025)
Menurut Bupati, pelaksanaan Hudoq Pekayang menjadi cermin ketahanan sosial dan kearifan lokal yang sejalan dengan visi ke-4 Mahulu Melaju, yakni “Mewujudkan ketahanan sosial masyarakat dan budaya berbasis kearifan lokal dalam tatanan masyarakat yang aman, nyaman, dan inklusif.”
“Budaya adalah roh pembangunan. Tanpa budaya, kemajuan hanya akan menjadi angka tanpa jiwa. Karena itu, arah pembangunan Mahulu harus seimbang antara infrastruktur fisik dan infrastruktur moral,” tegas Angela.
Ia menilai Hudoq Pekayang merupakan simbol kebersamaan dan ketulusan masyarakat Dayak Bahau dalam menjaga keharmonisan dengan alam serta leluhur. Melalui tradisi ini, nilai-nilai gotong royong dan rasa syukur dipelihara sebagai dasar persaudaraan.
Lebih jauh, Bupati Angela mengajak generasi muda Mahulu untuk menjadi penjaga dan promotor kebudayaan daerah.
“Generasi muda harus bangga dengan warisan leluhur. Jadikan budaya sebagai pembeda positif dan sumber karakter di tengah arus globalisasi,” ujarnya.
Angela juga menekankan pentingnya menjadikan budaya sebagai pendorong ekonomi masyarakat melalui pariwisata dan industri kreatif. Hudoq Pekayang, katanya, memiliki potensi besar menjadi daya tarik wisata budaya yang mampu menggerakkan ekonomi lokal.
Menutup sambutannya, Bupati Mahulu menyerukan agar momentum Hudoq Pekayang menjadi pengingat bahwa Mahulu memiliki masa depan yang berakar pada budaya dan semangat persaudaraan.
“Hudoq Pekayang bukan sekadar ritual, tetapi penanda bahwa Mahulu memiliki masa depan yang berbudaya, berdaya, dan terus melaju menuju kemajuan yang bermartabat,” pungkasnya. (Prokopim/tha)
Tidak Ada Komentar