Samarinda – Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Dr. Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., menegaskan bahwa Penyelenggaraan Nama Rupabumi dinilai strategis untuk memperkuat perencanaan pembangunan berbasis data geospasial, yang merupakan bagian dari Sistem Informasi Geospasial Nasional yang harus ditata secara sistematis.
Hal ini disampaikan Bupati Mahulu Dr. Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Mahulu (Asisten I) drg. Agustinus Teguh, M. Adm., Kes., saat membuka Kegiatan Pengenalan dan Sosialisasi Penyelenggaraan Nama Rupabumi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Mahulu, yang digelar di Ruang Aurora, Lantai 11, Hotel Aston Samarinda. Senin (2/6/2025)
Dalam sambutan tertulisnya, Bupati menyatakan, “Informasi spasial yang akurat adalah fondasi penting dalam tata kelola pemerintahan modern, penentuan kebijakan publik, dan pelayanan masyarakat. Rupabumi bukan sekadar nama, tapi identitas budaya dan sejarah lokal yang harus dijaga. Data yang akurat memperkuat batas wilayah dan identitas daerah kita,” lanjutnya. Ia menyebut bahwa pendataan toponimi di Mahulu masih belum lengkap dan ini menghambat pembangunan yang berbasis spasial presisi, “ tegas Bupati.
Bupati menekankan bahwa pendataan Nama Rupabumi harus menjadi gerakan kolektif seluruh OPD dan masyarakat. “Setiap unsur Rupabumi, baik alami maupun buatan, wajib teridentifikasi dan terdokumentasi secara sistematis. Jangan sampai hanya jadi simbol kosong di peta,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa proses ini mendesak dan tidak bisa ditunda. “Jangan tunggu instruksi berulang kali. Jangan tunggu tekanan dari luar. Inisiatif harus datang dari dalam! OPD harus jadi motor penggerak, bukan penghambat,” tegasnya penuh penekanan.
Secara khusus, Bupati menugaskan Bagian Pemerintahan Setda Mahulu sebagai leading sector. “Ambil posisi terdepan. Bangun sistem koordinasi yang kuat dan pastikan integrasi data berjalan efektif hingga tingkat pusat,” ujarnya dengan serius.
Mengakhiri arahannya, Bupati meminta narasumber menyampaikan materi yang aplikatif dan teknis. “Kegiatan ini harus jadi pemicu perubahan, bukan pengulangan teori. Mahakam Ulu harus tampil sebagai daerah yang berdaulat secara spasial dan kokoh dalam identitas budayanya,” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan ini, para Kepala OPD, Kepala Bagian dan Camat yang ada di lingkup Pemerintah Kabupaten Mahulu, dan menghadirkan narasumber yakni Surveyor Pemetaan Pertama Badan Informasi Geospasial, Novan Dwiky Adimas, S. Si dan tim. (Prokopim/tha)
Tidak Ada Komentar