UJOH BILANG – Sebagai salah satu kabupaten penyangga Ibu Kota Negara Nusantara(IKN), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu (Mahulu)  menjadikan pertanian menjadi salah satu sektor strategis yang dikembangkan untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. 

Salah satunya, melalui program optimalisasi pemanfaatan lahan kering pertanian menuju mahulu swasembada pangan. Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, SH.,ME mengatakan, sesuai data yang masuk dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, saat ini  ada 50 Kampung yang sudah membuka lahan padi menetap.  

Seperti Diketahui, Pemkab Mahulu membuat program pembukaan lahan menetap. Dimana kepada petani yang membuka lahan mendapat bantuan dana stimulan Rp 2 juta per hektar. Maka dari 50 kampung yang sudah membuka lahan menetap, jika total  semua membuka 4000 Hektar (Ha), dengan hasil produksi  2 ton per hektar, Bupati optimis Mahulu bisa swasembada beras. 

“Jika Tahun ini target 4000 ha tercapai.  Dengan hasil 2 ton beras per hektar. Serta dapat berjalan sesuai keinginan, seperti tidak ada hambatan hama maupun cuaca, dapat dipastikan kita bisa swasembada pangan,” kata Bupati. 

Disebutkan kebutuhan beras di Mahulu hanya 7000 ton. Jika 4000 hektar menghasilkan 2 ton per hektar, bisa mencapai 8.000 ton – 12 ton. Artinya sudah surplus. Bupati mengatakan, mengenai program lahan 10 hektar per kampung, dalam rangka ketahanan pangan ini sudah mendapat landasan yuridis yang sangat kuat. Dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI No.82 Tahun 2022 tentang Pedoman Ketahanan Pangan di Desa. 

Bupati menambahkan, pembangunan sektor pertanian akan terus dipacu, salah satunya lewat pelatihan pembuatan pupuk organik oleh OPD terkait. Kemudian untuk manajemen pemasarannya nanti akan dibantu juga dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, melalui BUMK. 

“Karena menginginkan produktivitas yang baik, program ini membutuhkan pupuk organik. Saya mau lahan pertanian kita ini menghasilkan padi yang sehat untuk dikonsumsi tanpa adanya bahan-bahan kimia. Maka saya minta untuk seluruh pengurus kampung untuk jangan malas untuk belajar dan bertanya kepada pihak Dinas terkait,” tuturnya.

Sementara itu, Petinggi Kampung Long Hubung Longginus Geh, yang ditemui juga di lokasi Lahan KTNA mengungkapkan, masyarakat Long Hubung sangat mendukung program ini. Warga, lanjutnya juga berterima kasih atas adanya bantuan stimulan yang diberikan oleh Pemkab Mahulu. Bentuk dari dukungan program ini masyarakat Long Hubung turut melaksanakan membuka lahan 10 Hektar dan fokus juga membuka lahan pribadi dengan minimal 1 Hektar Per KK. 

“Warga yang mendapat bantuan stimulan ini ada sebanyak 200-an orang. Tahun ini juga Long Hubung membuka lahan sawah yang sudah ada sejak lama. Kami berharap kedepannya, selain ada bantuan biaya stimulan, ada juga bantuan bibit maupun alat membuka ladang. Karena kita kan tidak bisa asal membakar ladang lagi,”imbuhnya. (Prokopim/vta/td)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *