Gubernur: tidak boleh ada gejolak yang mempengaruhi perekonomian kaltim.

UJOH BILANG – Gubernur Kaltim Awang Faroek Isak mengatakan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam rangka menjelang pelaksanaan Hari besar keagamaan Idul Fitri 1439 H dan Idul Adha 1439H, merupakan acara yang sangat penting dan secara rutin dilakukan setiap tahun, mengawali pertemuan TPID di tingkat pusat yang biasanya langsung diselenggarakan oleh pihak BI. Bertempat di Ruang Ruhui lantai I kantor Gubernur Kaltim, jln Gajah Mada No 2 Samarinda. Rabu (16/5), kemarin.

Berkaitan dengan hal tersebut  dan sesuai tema dalam pertemuan tersebut yaitu peningkatan tata niaga komoditas pangan melalui penguatan sinergi kebijaksanaan pemerintah daerah dalam upaya menjaga stabilitas dan meningkatkan perekonomian kaltim, maka Awang Faroek mengharapkan hasil dari pertemuan tersebut melalui TPID, kita dapat dievaluasikan ketersediaan dan kecukupan ketahanan pangan Kaltim yang ada, khususnya dalam bulan Ramadhan yang sudah dimulai hari kamis besok (red; hari ini) dan menjelang Idul Fitri serta hari besar lainnya pada tahun 2018.

Lebih lanjut Awang Faroek menegaskan salah satu cara pengendalian inflasi di Kaltim adalah pertama mari kita jaga keamanan dan kedamaian Kaltim tidak boleh ada gejolak yang mempengaruhi perekonomian , kemudian semua instansi terkait untuk mempersiapkan diri dengan baik.

Ia menambahkan bahwa dirinya telah telah meminta pada BI untuk terus melakukan monitoring terhadap inflasi di Kaltim, dan meminta pada Bulog supaya pusat-pusat logistik kita di Kaltim untuk mampu melayani harga komiditi terutama 9 bahan pokok.

Sementara itu Wakil Bupati Mahakam Ulu Y Juan Jenau mengatakan untuk Kabupaten Mahakam Ulu salah satu cara menekan inflasi tentunya dengan infrastruktur jalan diutamakan tentunya. “Pada prinsipnya yang penting ada barang atau stok sembako, jika terjadi kemarau maka mau tidak mau lewat jalan darat, namun saat masih lancar lewat jalur sungai, ”kata Juan.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini harga di Kabupaten masih stabil, dari Desember 2017 sampai Januari 2018 harga masih stabil hingga saat ini. “Kita sangat tertolong dengan BBM satu harga, karena dulu masyarakat mengeluh saat kemarau harga pasti naik, sekarang tentunya tidak ada lagi alasan seperti itu,” ungkapnya.

Juan mengharapkan agar masyarakat tetap menyiapkan kebutuhan lokalnya, tetap menanam sayur mayor selain padi karena selain dapat digunakan sendiri dan dapat di jual juga.

Sementara itu Kepala Biro Perekonomian setda Provinsi Kaltim H Nazrin mengatakan  bahwa fokus dari acara tersebut adalah dengan tema peningkatan tata niaga komoditas pangan melalui penguatan sinergi kebijaksanaan pemerintah daerah dalam upaya menjaga stabilitas dan meningkatkan perekonomian kaltim. dalam pertemuan ini akan ada pemaparan-pemaparan dari Kepala Perwakilan BI di kaltim, Kepala Disperindakop dan UKM, Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala Divisi regional forum Bulog kaltim Kaltara. “selain pemaparan akan dilanjutkan diskusi berkaitan dengan pertemuan hari ini,” kata nazrin.

Ia mengungkapkan bahwa acara tersebut adalah kolaborasi Pemerintah Propinsi kaltim melalui Biro Perekonomian Setda kaltim dengan pihak BI, acara ini dilakukan sekali dalam setahun. “Ini dilakukan dalam rangka evaluasi berkaitan dengan ketahanan pangan kita di daerah dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri dan Idul Adha,” ungkapnya.( hms15)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *