Kadishub Mahulu Toni Imang, S.Sos., MM saat menjadi moderator dalam Presentasi Lapkir DED Bandara Ujoh Bilang


UJOH BILANG – Dalam rangka penyempurnaan rencana pembangunan Bandar Udara (Bandara) Ujoh Bilang, Dinas Perhubungan (Dishub) Mahakam Ulu (Mahulu) menggelar presentasi Laporan Akhir (Lapkir) Detail Engineering Design (DED) Bandara Ujoh Bilang di Ruang Rapat Sekretariat Daerah Kabupaten Mahulu, Senin (02/12/2019).

Presentasi yang digagas oleh Dishub Mahulu, bekerjasama dengan Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Universitas Brawijaya, Malang dihadiri pula oleh Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, SH di tengah agenda kerja Bupati Mahulu yang cukup padat di penghujung tahun ini.

Terdapat tiga materi penting yang menjadi fokus utama dari presentasi Tim LPPM Brawijaya ini, antara lain terkait penyusunan Detail Engineering Design (DED), Batas Kawasan Kebisingan (BKK), dan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) yang mana akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembangunan Bandara di ibu kota Mahulu, Ujoh Bilang.

Rencana pembangunan Bandara Ujoh Bilang memang harus melalui tahapan-tahapan yang membutuhkan perencanaan matang. Salah satu pemateri dari Tim LPPM Brawijaya, Sulistyo Widodo menerangkan bahwa pembangunan Bandara harus melalui studi kelayakan terlebih dahulu.

“Tahapan pembangunan itu harusnya studi kelayakan dulu, dari sini kita akan menentukan minimal tiga lokasi yang terbaik dari sisi udara, sisi darat sama pembebasannya. Kemudahannya dari mana, teknis dan non-teknis sama finansial ekonomi. Setelah dari studi kelayakan nanti diasistensikan ke Kementerian Perhubungan, dibicarakan di sana keluar yang namanya penetapan lokasi, di situ akan muncul bahwa koordinat sekian, desa ini, kecamatan ini ditetapkan menjadi rencana lokasi setelah itu ditindaklanjuti oleh Master Plan,” terangnya.

Senada dengan yang disampaikan Sulistyo Widodo, dalam sesi wawancara bersama Kadishub Mahulu Toni Imang, S.Sos., MM terkait Master Plan menerangkan bahwa Master Plan atau Rencana Induk adalah sebagai pedoman yang diperlukan bagi pembangunan dan pengembangan Bandara Ujoh Bilang.

“Master Plan ini mencakup analisis kapasitas, kebutuhan dan pemanfaatan lahan, kebutuhan fasilitas bandara, tata letak fasilitas bandara, Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), Batas Kawasan Kebisingan (BKK), serta analisis finansial sampai dengan rencana (Target Year),“ jelasnya.

Lebih lanjut, Kadishub Mahulu Toni Imang, S.Sos., MM berharap dengan presentasi Lapkir ini bisa menjadi dokumen yang sangat penting dan valid untuk tahapan proses pembangunan Bandara Ujoh Bilang lebih lanjut. Di samping itu, perlu juga dukungan dan komitmen Pemerintah dan masyarakat Mahulu demi suksesnya proses pembangunan Bandara yang telah lama dinanti ini.

“Saya mengharapkan dukungan dan komitmen Pemerintah serta masyarakat Mahulu untuk keberhasilan proses pembangunan Bandara ini untuk menjawab tantangan alternatif transportasi yang lebih cepat dan murah,” harap pak Toni panggilan akrab Kadishub Mahulu. (HMS6/td)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *