Bupati Bonifasius Belawan Geh,SH yang diwakili Wabup Drs. Y Juan Jenau membuka kegiatan Sosialisasi PFM.


UJOH BILANG – Dalam rangka sinergitas dan menjamin program Bantuan Sosial yang diberikan Kementrian Sosial tepat sasaran, Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggelar sosilisasi Program Penanganan Fakir Miskin (PFM) bertempat di ruang Rapat Kantor Bappelitbangda. Rabu (4/9)

Sosialisasi tersebut dibuka langsung oleh Bupati Bonifasius Belawan Geh, SH diwakili Wabup Drs. Y Juan Jenau, yang dihadiri Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Prov. Kaltim Dra. Hajjah Hertati, M.Si, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disduk Capil) Paulus Liah.

Dalam sambutan tertulis Bupati Bonifasius Belawan Geh, SH yang dibacakan Wabup Drs. Y Juan Jenau menuturkan, kegiatan sosialisasi ini sebagai wadah koordinasi terkait proses pelaksanaan penyaluran bansos, agar seluruh bantuan yang diberikan Kemetrian Sosial (Kemensos) tepat sasaran, dan dirasakan manfaatnya oleh penerima program PFM di Mahakam Ulu.

“Program ini sangat penting, karena apapun yang Pemerintah kerjakan bertujuan untuk memberikan kesejahteran kepada masyarakat, makanya Pemerintah merencanakan program pembangunan itu ada 3 inti, pertama infrastruktur, lalu sumber daya manusia, dan ekonomi kerakyatan,”ungkapnya.

Program Bansos dari Kemensos ini adalah salah satu upaya Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kabupaten untuk menekan angka kemiskinan.

“Kalau program seperti ini diterapkan dan dimanfaatkan dengan baik, minimal 5 tahun kedepan sudah kelihatan hasilnya,”jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Prov. Kaltim Dra. Hajjah Hertati, M.Si menjelaskan, bahwa PFM ini pertama kali diprogramkan untuk Mahulu pada tahun 2019, berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), bantuan Sarana Prasarana Lingkungan (SARLING) dan peningkatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE).

“Sosialisasi ini sebagai wadah berbagi informasi tentang penanganan fakir miskin, dan untuk program RTLH dan SARLING hanya diberikan untuk kawasan pedesaan dan pesisir tidak untuk daerah perkotaan, dan untuk KUBE ini usaha ekonomi produktif, masyarakat miskin yang kita bina dibidang ekonomi produkti yang diharapkan dikemudian hari dapat berpenghasilan mandiri,”jelasnya.

Ia menambahkan, program Bansos BPNT adalah pembaharuan dari Bansos Beras Untuk Keluarga Sejahtera (RASTRA) yang serentak akan dilaksanakan bulan September 2019 ini.

“Khusus wilayah Kaltim yang masih menggunakan program RASTRA ada 55 kabupaten / kota, sedangkan Mahulu ini ke 4 dari 10 kabupaten / kota yang belum diperbaharui, kami berharap RASTRA Agustusnya cepat terealisasi agar kita beranjak ke BPNT,”ungkapnya.

Ia berharap, sinergisitas seluruh pemangku kepentingan dalam menyukseskan program Bansos FKM ini.

“Sangat dibutuhkan data yang akurat jumlah sasaran penerima program ini, dan sebagai informasi jumlah Keluarga Penerima Manfat (KPM) PFM ini sesuai kuota dari Kemensos untuk Mahulu total 1.789 jiwa,”tutupnya.

Turut hadir Kadisdukcapil Paulus Liah,S.Pd.(Hms11)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *