Ujoh Bilang – Persoalan belum maksimalnya keterbukaan akses jalan transportasi darat dari Kutai Barat menuju Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), khususnya ke Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai, kembali menjadi sorotan utama.
Isu tersebut diangkat dalam Dialog Publik bertajuk “Menanti Terbuka Akses ke Hulu Mahakam” yang disiarkan langsung oleh TVRI Kalimantan Timur, Selasa (02/09/2025) sore. Dialog menghadirkan narasumber dari unsur pemerintah daerah, DPRD Kaltim, serta kalangan akademisi.
Wakil Bupati Mahulu, Drs. Yohanes Avun, M.Si., yang hadir secara daring melalui Zoom, menegaskan bahwa keterbatasan akses transportasi darat bukan hanya persoalan daerah Ulu Mahakam, tetapi juga mulai dari jalur hilir.
“Sampai saat ini seperti yang sering kita lihat, memang ada anggaran kurang lebih Rp206 miliar yang sudah dianggarkan mulai dari titik 4 kilometer menuju Ujoh Bilang. Namun, anggaran ini belum cukup untuk sampai ke Ujoh Bilang,” jelas Wabup.
Menurutnya, kondisi jalan yang parah justru berada di wilayah Mahulu. Salah satunya ruas Batuan menuju simpang RTC hingga ke Long Hubung atau jembatan Muara Ratah. Ia mencontohkan, perjalanan dari Kutai Barat yang seharusnya hanya memakan waktu tiga jam bisa berubah menjadi sembilan jam saat musim hujan karena jalan berlumpur.
“Artinya, jalan menuju Ujoh Bilang belum layak dilalui ketika hujan. Apalagi untuk akses dari Ujoh Bilang ke dua kecamatan di hulu, kondisinya masih berupa jalan tanah,” bebernya.
Lebih lanjut, Wabup menjelaskan bahwa penanganan ruas jalan telah dibagi berdasarkan kewenangan, baik provinsi, APBN, maupun Pemkab Mahulu. Namun, hambatan masih terjadi di ruas jalan yang menjadi tanggung jawab provinsi dan pusat.
“Percuma kalau kita bangun akses ke poros dalam kondisi bagus, tetapi jalan porosnya sendiri belum layak dilewati,” tegasnya.
Melalui dialog publik ini, Pemerintah Kabupaten Mahulu berharap agar kondisi aktual tersebut mendapat perhatian serius dari pemerintah provinsi maupun pusat. Selain menjadi ruang aspirasi, dialog ini juga diharapkan dapat mendorong sinergi lintas pihak dalam mempercepat pembangunan infrastruktur darat menuju perbatasan.
Dalam dialog ini juga menghadirkan sejumlah Narasumber antara lain, Kasatker Pelaksanaan Jalan Perbatasan Kaltim Mochamad Saktianto, Wakil Ketua DPRD Kaltim Ekti Emanuel, Pengamat Ekonomi / Akademisi Unmul Aji Sofyan Effendi. (Prokopim/aim)
Tidak Ada Komentar