Foto bersama Ketua Dekranasda Kaltim, Ketua Dekranasda NTB, Ketua Dekranasda Kubar, Ketua Dekranasda Mahulu, bersama dengan para anggota Dekranasda Mahulu & pengerajin/pelaku UKM Mahulu di stand kerajinan Mahakam Ulu.


MATARAM – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) memenuhi undangan Dekranasda Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ikut berpartisipasi dalam Gebyar UKM Kaltim 2019 di Lombok Epicentrum Mall, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (02/11/2019).

Partisipasi Dekranasda Mahulu dalam event yang baru perdana dilakukan Dekranasda Kaltim ini adalah dengan menghadirkan stand UKM binaan Dekranasda Mahulu, yakni Luha Kerajinan yang memajang hasil kerajinan tas terbuat dari anyaman rotan dengan hiasan manik di atasnya.

Foto bersama Ketua Dekranasda Mahulu Yovita Bulan Bonifasius dengan para anggota Dekranasda Mahulu, serta pengerajin/pelaku UKM Mahulu di Stand Binaan Dekranasda Mahulu.

Secara khusus, pelaku UKM yang turut hadir Maria Unyang Irang yang merupakan salah satu anggota Dekranasda Mahulu mempertontonkan langsung kepada pengunjung bagaimana proses menganyam tas rotan.

Event yang digelar selama dua hari, 2-3 November 2019 ini dihadiri langsung Ketua Dekranasda Mahulu Yovita Bulan Bonifasius. Pada kesempatan tersebut ia menjelaskan bahwa acara seperti ini bagus akan tetapi kurangnya pengunjung menyebabkan acara ini menjadi terasa kurang.

Dua pengerajin yang sekaligus pelaku UKM Mahulu di stand binaan Dekranasda Mahulu, salah satunya Maria Unyang Irang yang sedang menganyam tas rotan.

“Sebenarnya kita sudah mempersiapkan diri, bawa segala macam tetapi karena pada saat acara pembukaan, mall belum buka. Seharusnya mall buka paling tidak pengunjung ada melihat-lihat jadi di situ kelihatan lebih sepi,” ungkapnya.

Ia berharap ke depan masyarakat Mahulu tetap berusaha untuk mengembangkan diri supaya lebih maju dan bisa bersaing dengan Kabupaten/Kota lain.

Foto bersama sesaat setelah peragaan busana dari Dekranasda Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Barat.

“Kita harus bisa melihat orang luar itu bagaiman bisa maju, mereka bisa menjual dari hal yang murah bukan hanya hal yang mahal atau yang bagus. Ada satu hari kami ke Naha Aruq, sisa dari rautan rotan itu bisa dimanfaatkan untuk gosokan, tetapi masyarakat kita masih membuang itu. Nah, itu hal yang kecil sebenarnya bisa kita kumpulkan terus dibungkus lalu dijual, jadi nilai tambah untuk ekonomi keluarga. Itu yang belum kita liat. Masyarakat di luarkan sudah lebih maju dari pada kita. Itu suatu kemajuan untuk kita melihat keluar, apa sih yang bisa kita jaul,” terangnya.

Saat pembukaan Gebyar UKM Provinsi Kaltim 2019 dalam laporan panitia, Ir. Asmirilda, MP menjelaskan stand yang ada pada Gebyar UKM Kaltim 2019 ini berjumlah 20 stand. Sebanyak 19 stand diisi Provinsi Kaltim dan satu stand diisi Provinsi NTB.

Event ini diisi pula dengan pagelaran busana dari Dekranasda Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Barat dengan membawa ciri khas masing-masing daerah. Selanjutnya, diakhiri dengan penandatanganan MoU Kerjasama Perdagangan antara Pemprov NTB dan Pemprov Kaltim, serta penyerahan cinderamata salah satunya dari Ketua Dekranasda Mahulu Yovita Bulan Bonifasius kepada ketua Dekranasda NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah. (HMS6)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *