Liu Mulang — Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Angela Idang Belawan, bersama Wakil Bupati (Wabup), Suhuk, S.E., dalam momen perhelatan Budaya Hudoq Pekayang 2025, menerima Nama Kehormatan dari Lembaga Adat Kampung Liu Mulang. Prosesi sakral tersebut digelar melalui ritual adat di Amin Lalii Umaq Lekwai, Kampung Liu Mulang, Kecamatan Long Pahangai. Selasa ( 21/10/2025 )
Dalam upacara penuh makna itu, Bupati Angela Idang Belawan dianugerahi nama “Livang Urip Jayaa”, yang berarti “Merindukan Kehidupan Yang Sejahtera”. Nama ini mencerminkan harapan masyarakat agar beliau, sebagai Ine Umaa (Ibu Wilayah) Kabupaten Mahakam Ulu, senantiasa membawa kesejahteraan dan kejayaan bagi seluruh warganya.
Sementara itu, Wakil Bupati Suhuk menerima nama “Tegelung Ubung Do”, yang bermakna “Pilar Penyangga Kehidupan Yang Tegak Lurus”seperti matahari yang terus bersinar bagi siapa pun dan tak pernah padam sepanjang masa. Makna tersebut menggambarkan keteguhan dan semangat beliau dalam menopang pembangunan serta kebersamaan masyarakat Mahulu ke depan.
Usai prosesi tersebut, Bupati Mahulu Angela menyampaikan bahwa dirinya merasa tersanjung diberi nama tersebut.
“Dari nama tersebut bahwa kerinduan masyarakat tentang kesejahteraan, hidup yang sejahtera, jadi itulah harapan dari masyarakat kita, untuk saya bisa membawa Kabupaten Mahulu jadi lebih sejahtera,” ujar Bupati Angela.
Wabup Suhuk pun menyampaikan rasa bangganya dan mengucapkan terima kasih atas sambutan masyarakat yang meriah.
“Kami merasa bangga merasa senang, terharu masyarakat menerima dengan lapang dada. Dan kami juga diberi nama, nama itu ada doa. Saya diberi nama, arti nama saya itu adalah penyangga semua keperluan masyarakat Mahulu,” tambahnya.
Sementara perwakilan Lembaga Adat, Livianus Liq, menyampaikan lebih mendalam terkait nama yang disematkan kepada pemimpin Mahulu tersebut.
“Arti dari Livang itu adalah merindukan sesuatu yang sudah lalu, jadi Urip adalah kehidupan, Jayaa adalah kemakmuran, kedamaian, ketentraman. Itu arti nama dari Ibu Bupati. Dan Tegelung Ubung Do, Tegelung berbentuk benda, matahari di dalam ruangan, itu tegelung. Matahari yang menjadi simbol kehidupan yang besar menyala memberi semangat. Di Ubung artinya dipucuk kehidupan Matahari atau selanjutnya. Itulah makna dari nama Wabup, ” jelasnya.
Lebih lanjut Livianus Liq menerangkan, bahwa kedua nama ini adalah nama yang sakral, tidak boleh disandang sembarang orang.
“Diberikan nama itu, karena Ibu Bupati dan Bapak Wabup layak menyandang nama tersebut karena beliau berdua memimpin kita saat ini dan sesuai nama tersebut kita dapat hidup, damai dan sejahtera serta jaya, ” tambahnya lagi. (Prokopim/tha)


Tidak Ada Komentar