UJOH BILANG – Hari Natal merupakan diperingati umat Kristiani sebagai Hari Kelahiran Yesus Kristus dengan penuh kesederhanaan sebagai seorang Juru Selamat. Oleh karena itu, umat Kristiani diajak untuk menghayati dan memahami tentang kebersahajaan dan kesederhanaan dalam kehidupan yang masih relevan dalam situasi sosial saat ini.

Hal itu disampaikan Bupati Mahakam Ulu Bonifasisu Belawan Geh, saat memberikan sambutan dalam Perayaan dan Ibadah Natal Bersama Umat Kristiani Kabupaten Mahakam Ulu, yang dilaksanakan di Balai Adat Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Rabu (11/1).

Ibadah Natal yang dilaksanakan pada pukul 18.30 wita malam, dengan tema “Hari Ini Telah Lahir Bagimu Juruselamat, Yaitu Kristus, Tuhan di Kota Daud” (Lukas 2:11).

Bupati mengatakan, selama lima tahun terakhir ini bersama-sama menyaksikan bahwa acara Natal mulai dirayakan pada awal bulan Januari, pasalnya adanya kesibukan umat Kristiani untuk merayakan Natal bersama keluarga besar masing-masing. Banyak diantara umat Kristiani yang melakukan perjalanan ke luar kota di akhir tahun, terutama untuk mengunjungi keluarga.

Dengan sendirinya, kesempatan untuk merayakan Natal persis diakhir tahun menjadi agak sulit, karena sejak pertengahan bulan Desember setiap tahun, sebagian dari kita justru berada di luar daerah, untuk merayakan Natal bersama keluarga, sehingga perayaan Natal digelar awal tahun 2017.

“Jadi, perayaan Natal Oikumene Umat Kristiani Kabupaten Mahakam Ulu ini juga tidak terkecuali. Kita merayakannya persis pada tanggal 11 Januari 2017,” ungkapnya.

Lebih jauh dikatakannya, Natal adalah perayaan hari kelahiran Jesus Kristus Tuhan kita. Kelahiran Jesus Kristus tidak berlangsung di gedung megah dan dalam keadaan yang serba lengkap. Melainkan justru di kandang domba dan dalam keadaan apa adanya.

Dari suasana tempat Jesus Kristus dilahirkan, seluruh umat kristiani dunia memetik sebuah makna yang sangat mendasar tentang kehidupan ini. Makna itu adalah tentang kebersahajaan dan kesederhanaan. Makna ini justru sangat relevan untuk terus dipedomani. Sebabnya adalah karena kehidupan sosial ekonomi rata-rata masyarakat Kabupaten Mahakam Ulu masih berada pada   taraf yang sederhana.

Oleh karena itu, salah satu pesan Natal yang  utama bagi kita semua di tahun 2017 ini adalah menjaga suasana hubungan sosial yang harmonis. Terutama antara yang lebih berpunya dengan yang kurang berpunya, sehingga tidak menimbulkan rasa iri dan atau rendah diri. Yang berpunya hendaklah selalu dapat menempatkan diri, sehingga yang kurang berpunya tak merasa kecil hati.

“Dalam suasana perayaan Natal Oikumene ini, Saya juga ingin menekankan tentang makna Natal berikutnya bagi kita semua. Kondisi kehidupan sosial dan ekonomi kita memang masih berada pada taraf yang sederhana. Tetapi dinamika sosial ekonomi kita justru sedang bergerak maju. Kemajuan pembangunan ekonomi kita akan ditopang oleh pembangunan fasilitas infrastruktur,” tegas Bupati.

Hadir, Wakil Bupati Mahakam Ulu Y Juan Jenau, Ketua DPRD Mahakam Ulu Novita Bulan, Wakil Ketua DPRD I Japrie Ding, Wakil Ketua II DPRD Tiopilus Hanye, Sekda Mahakam Ulu Yohanes Avun, pejabat eselon II, III dan IV serta umat Kristiani yang berasal dari Datah Bilang, Rukun Damai dan Long Bagun.

Perayaan Natal ini juga dihibur oleh penampilan alat musik tradisionil dari Kampung Rukun Damai, ada paduan suara dari GKII Datah Bilang dan Long Bagun serta Komka Gereja Katolik Ujoh Bilang.

Acara ini juga dilakukan penyalaan lilin oleh Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh dan diikuti oleh  Wakil Bupati Mahakam Ulu Y Juan Jenau, Ketua DPRD Mahakam Ulu Novita Bulan, Wakil Ketua DPRD I Japrie Ding, Wakil Ketua II DPRD Tiopilus Hanye, Sekda Mahakam Ulu Yohanes Avun dan Ketua Panitia Natal 2016 Saripudin serta Perwakilan Polres Kubar.

Acara Natal ini juga dihibur oleh artis Rohani dari Jakarta yaitu Elisabeth Putri Estrya atau dikenal Ibeth Idol dan Connie Maria Mamahit.(Humas06)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *