UJOH BILANG – Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh, SH., ME mengajak setiap kampung yang dikoordinir para petinggi untuk menanam padi pada lahan minimal 10 Ha dan menyiapkan lahan peternakan sapi minimal 2 Ha. 

“Dan kepada seluruh anggota kelompok tani menanam padi pada lahan minimal 1 Ha, sebagai syarat agar para petani berhak menerima bantuan stimulan biaya tanam dengan jumlah Rp 2 juta per hektar tanaman padi dari pemerintah,”Ungkap Bupati saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) dan evaluasi pemerintah kampung dalam mendukung program ketahanan pangan di Kabupaten Mahulu Tahun 2022, di Lamin Adat Noha Boan Kecamatan Long Apari, Selasa (19/7) Pagi..

Bupati Mahulu menambahkan, untuk program tersebut diharapkan semua kalangan yang  telah berpartisipasi dan memenuhi syarat berhak menerima bantuan, benar-benar untuk menggunakan kesempatan ini dengan baik.

“Karena tujuan dari program ini adalah untuk mewujudkan ketahanan pangan atau swasembada pangan di Kabupaten Mahulu melalui partisipasi masyarakat dan pemerintahan kampung,”jelasnya.

Bupati melanjutkan, kunci keberhasilan dari program ketahanan pangan ini adalah adanya dukungan serta komitmen bersama masyarakat Mahulu untuk mendukung dan melaksanakan program ini. 

“Saya berharap program ini, dapat terus berlanjut dan semakin baik kedepannya, bukan hanya sebatas menghasilkan padi dan beras untuk kebutuhan sehari-hari saja tapi juga dapat memberi pendapatan yang dapat  meningkatkan ekonomi keluarga sekaligus mendorong peningkatan ekonomi Daerah dan menjadikan Kabupaten Mahulu sebagai daerah swasembada pangan,”harap Bupati. 

Wakil Bupati Yohanes Avun, M.Si dalam paparannya menyampaikan memang ada dua program pokok yang langsung menyentuh kepada para petani di mahulu selain program 10 hektar, yang dikoordinir oleh pemerintah kampung, yang pertama bantuan stimulan biaya tanam dengan jumlah Rp 2 juta per hektar tanaman padi dari pemerintah.

“Yang kedua menyiapkan lahan minimal 2 Hektar untuk peternakan sapi,”lanjut Wabup.

Sejalan Wakil Bupati Drs. Yohanes Avun, M.Si dalam paparannya menyampaikan memang ada dua program pokok yang langsung menyentuh kepada para petani di mahulu selain program 10 hektar, yang dikoordinir oleh pemerintah kampung, yang pertama bantuan stimulan biaya tanam dengan jumlah Rp 2 juta per hektar tanaman padi dari pemerintah.

“Yang kedua menyiapkan lahan minimal 2 Hektar untuk peternakan sapi,” lanjut Wabup.

Wabup menambahkan, namun memang untuk program pertanian dan peternakan ini harus secara bertahap, contohnya seperti memelihara sapi, harus mempersiapkan lahan terlebih dahulu.

“Lahan ini nanti diperuntukkan untuk sumber pakan sapinya, setelah lahan siap baru sapinya diadakan, jangan sampai nanti kita yang jadi kuli sapi,”ungkap Wabup.

Jadi memang Wabup melanjutkan, dalam program ini dari dinas terkait harus proaktif, melalui para penyuluh di lapangan, harus bisa memberikan contoh agar mengajak masyarakat dalam bertani lebih mudah.

“Tentunya untuk terwujudnya program ini, pemerintah tidak bisa sendiri, seluruh pihak harus terlibat, terutama dinas terkait, pemerintah kampung dan masyarakat yang sudah tergabung dalam kelompok-kelompok tani yang terdaftar di dalam simultan,”tandasnya.(Prokopim/aim/td)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *