UJOH BILANG – Pembangunan Bandar Udara (Bandara) Ujoh Bilang diharapkan memberi manfaat maksimal di berbagi sektor di wilayah Mahakam Ulu (Mahulu). Hal ini disampaikan Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, SH, saat menghadiri presentasi Laporan Akhir (Lapkir) Detail Engineering Design (DED) Bandara Ujoh Bilang di Ruang Rapat Sekretariat Daerah Kabupaten Mahulu, Senin (02/12/2019).
Pada kesempatan ini, Bupati Mahulu juga menyampaikan agar pembangunan Bandara Ujoh Bilang nantinya dapat memfasilitasi dua kepentingan, yakni sipil dan militer. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat letak geografis Mahulu berada di wilayah perbatasan dengan negara tetangga, Malaysia. Dan terlebih di masa mendatang akan tidak jauh lagi dari Ibu Kota Negera Indonesia.
“Pembangunan Bandara ini difokuskan pada dua kepentingan sipil dan militer, gitu. Jadi untuk kapasitas militernya bukan kita menghendaki perang, tapi kami siap apabila itu terjadi. Terutama kami siap terhadap bencana alam, misalnya terjadi kekeringan, kebakaran hutan, dan sebagainya kita sudah support, seperti itu. Jadi, harapan kami agar bisa direncanakan sebaik mungkin,” jelas Bupati Mahulu.
Perhatian yang diberikan Bupati Mahulu terkait pembangunan Bandara Ujoh Bilang ini bukanlah bentuk perhatian yang biasa saja karena pembangunan ini adalah salah satu fokus dan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahulu untuk mewujudkan visi pertama. Yakni membangun dan meningkatkan sarana dan prasarana publik berkualitas, adil, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Untuk itu, perencanaan pembangunan harus dilakukan secara matang dan dengan penuh kehati-hatian.
“Pada saat audiensi di Kementerian Perhubungan untuk mendapatkan rekomendasi itu argumennya kita harap yang original (asli). Kita usahakan bagaimana rekomendasinya bisa bagus. Bandara ini bisa dibangun, kan begitu. Kalau memang ada risiko-risiko kasih tahu biar kita bisa ambil keputusan yang benar. Ini tidak boleh karena risikonya tinggi, ada obstcale (penghalang) di kiri-kanan, ujung-ujung itu ada semua, kemungkinan ada crash (tabrakan) kalau pada suatu saat dikondisi tertentu. Ini bisa dipertimbangkan,” terang Bupati Mahulu seusai Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Universitas Brawijaya, Malang menyampaikan materi presentasinya.
Hal senada disampaikan Kadishub Mahulu Toni Imang, S.Sos., MM, agar hal-hal yang menjadi masukan dalam presentasi ini menjadi perhatian dan pertimbangan dalam penyusunan DED Bandara Ujoh Bilang.
“Ya, tentu saya menggarisbawahi apa yang disampaikan Bapak Bupati bahwa kami menginginkan kajian ini adalah kajian yang tanpa ada rekayasa. Kami ingin membangun tanpa ada masalah. Kalau memang ada masalah katakan bahwa ada masalah,” ungkap Kadishub Mahulu.
Presentasi ini dihadiri pula oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Humas Ir. Dodit Agus Priyono, MP, perwakilan dari OPD terkait di lingkungan Pemkab Mahulu, Danramil Long Bagun I Wayan Sudiarsa dan Kapolsek Long Bagun Iptu Purwanto. (HMS6/td)
Tidak Ada Komentar