Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, SH bersama Para Kelompok Tani Kampung Laham Kecamatan Laham, Panen Perdana Buah Kakao di lahan perkebunan, Kelompok Tani Kedawing Permai Kampung Laham. by hms8


Bupati: Semoga dapat menjadi motivasi dan contoh

UJOH BILANG – Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, SH bersama Kelompok Tani Kampung Laham Kecamatan Laham melakukan panen perdana buah kakao di lahan kebun Kelompok Tani Kedawing Permai Kampung Laham, Sabtu (6/4).

Dalam panen perdana tersebut Bupati Mahulu didampingi oleh Sekretaris Daerah Drs. Yohanes Avun, M.Si, Ketua DPRD Kabupaten Mahulu Novita Bulan, SE.,M.BA, Ketua KTNA Provinsi Kaltim Wisdianto dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Saripudin, SE, serta para Kepala OPD yang berkesempatan hadir.

Dalam kesempatan juga Bupati menyampaikan, ini merupakan sebuah karya atau bukti keberhasilan dibidang pertanian yang bisa terwujud apabila diprogram dan kelola dengan baik.

“Disini kita dapat melihat secara langsung bagaimana perkebunan kakao yang sudah dibangun oleh masyarakat Kampung Laham dengan memanfaatkan dana kampung, yang dikelola bersama-sama dengan membuat kebun kakao, yang tergabung dalam kelompok tani,” ungkapnya.

Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, SH, didampingi oleh Sekretaris Daerah Drs. Yohanes Avun, M.Si, Ketua DPRD Kabupaten Mahulu Novita Bulan, SE.,M.BA, Ketua KTNA Provinsi Kaltim Wisdianto, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Saripudin, SE,Para pejabat dan Tamu Undangan Berfoto bersama Kelompok Tani Kampung Laham. by hms8.

Bupati berharap hal ini dapat menjadi contoh bagi kampung-kampung lain, bagaimana memanfaatkan kearifan lokal yang ada sehingga menjadi sebuah pendapatan masyarakat.

“Kedepan bisa memberi kontribusi yang baik, bagi perekonomian keluarga maupun kelompok tani ini, sehingga nantinya bisa menularkan ke kelompok tani lain atau minimal menjadi motivasi dan contoh bagi para petani yang berada di Kabupaten Mahulu,” tegasnya.

Bupati juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh para petani di Kampung Laham, lahan kebun seperti ini tetap dirawat dengan baik, dan terus ditingkatkan produksinya, dengan cara memperluas lahannya.

“Karena rumusnya adalah semakin luas lokasi kebun yang produktif, maka makin banyak produksinya dan maka kedepan petaninya semakin sejahtera juga,” tandasnya.

Dijelaskan oleh Penjabat (Pj) Petinggi Kampung Laham Wihelmus Wang, berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan Kampung Laham, khususnya pembinaan dan pemberdayaan kemasyarakatan. Salah satunya adalah pemberdayaan kelompok tani dan kegiatan pembangunan pertanian dalam arti luas.

“Secara umum luas wiliyah indikatif Kampung Laham 39.000 Ha, dan untuk luas yang digunakan untuk perkebunan kakao 125 Ha, dengan jumlah kelompok tani 5 kelompok tani yang masing-masing memilki anggota 25 orang,” jelasnya.

Petinggi juga menerangkan, perkebunan kakao ini memang bukan hal yang baru, bagi masyarakat Kabupaten Mahulu, namun bagi masyarakat Kampung Laham ini merupakan potensi lokal yang perlu harus dikembangkan dan memang perlu dukungan dari semua elemen, baik itu dari masyarakat sampai dengan tingkat pemerintahannya.

“Kami melihat ini sebagai peluang yang harus dimanfaatkan sesuai dengan Misi ke 2 (dua) Kabupaten Mahulu, Mengembangkan Ekonomi Berbasis Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Efisien dan Kearipan Lokal, ini sangat relevan dengan misi ke 6 dan ke 7 Kampung Laham yaitu mengoptimalkan peran semua stakeholder untuk mendukung kegiatan pembangunan, dan membuka akses kerjasama dengan pihak lain untuk mengembangkan potensi lokal,” terangnya.

Ia mengucapkan, terimakasih terhadap Pemerintah Kabupaten Mahulu melalui dinas terkait, yang telah banyak mendukung program-program pembangunan yang langsung menyentuh masyarakatnya, sehingga perkebunan kakao di Kampung Laham ini bisa dipanen perdana sekarang.

“Namun memang saat sekarang kami mengaku kami masih perlu bantuan-bantuan baik itu berupa prasana pertanian, maupun berupa pembinaan dari pihak dinas teknis secara terus menerus, teruma terhadap para kelompok tani yang berada di Kampung Laham ini,”harapnya.

Perkebunan ini mulai diproses penanaman tahun 2017, melalui anggaran Alokasi Dana Kampung (ADK) Kabupaten Mahulu dan Alokasi Dana Desa yang disinergikan dengan DKPP, dan berkerjasama dengan WWF Indonesia yang bergerak dibidang pertanian. (hms8)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *