Jemput Bola Goes To Campus/School selama 3 hari
SAMARINDA – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Mahakam Ulu (Mahulu), Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk telah mencetak sebanyak 23 KTP Elektronik bagi masyarakat Mahulu yang berdomisili di Samarinda. Pelayanan perekaman data KTP Elektronik dengan sistem jemput bola Goes To Campus/School tersebut dilakukan selama 3 (tiga) hari, yakni tanggal 12-14 Maret 2019, di dua tempat yang berbeda di Samarinda.
Kepala Disdukcapil Mahulu Paulus Liah, selaku ketua tim didampingi Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disducapil Mahulu Kristina Happy mengatakan menindaklajuti Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri No 471.13/2100/Dukcapil, tentang pemenuhan Hak Konstitusional bagi para pemilih, pihaknya melaksanakan pelayanan rekam data KTP Elektronik bagi mahasiswa dan pelajar yang berasal dari Kabupaten Mahulu di beberapa universitas dan sekolah yang ada di Samarinda.
“Dari pusat memberi waktu dari tanggal 11 hingga 16 Maret 2019, tetapi kami mulai bergerak tanggal 12 Maret 2019 untuk pelayanam perekaman KTP Elektronik Goes To Campus/School ini,” kata Paulus yang juga didamping beberapa staf bagian Pelayanan Pendaftaran Penduduk.
Lebih lanjut dikatakannya, bahwa selama 3 hari kegiatan pelayanan tersebut dilaksanakan di dua tempat berbeda, yakni hari pertama dan kedua dilaksanakan di Kantor Penghubung Pemerintah Kabupaten Mahulu di Jl AW Syahranie, Kompleks Villa Tamara Blok RA No 15. Dan hari ketiga di Sekolah Tinggi Kateketik Pastoral Katolik Bina Insan (STKPK BI) jl WR Seopramatan.
“Pada hari pertama dan kedua kami pusatkan pelayanan di Kantor Penghubung agar mudah di jangkau, karena saat pelayanan tersebut bukan hanya pelajar atau mahasiswa saja yang datang, namun dari masyarakat umum juga yang memanfaatkan kesempatan tersebut,” ujar Paulus.
Untuk diketahui bahwa, selama pelayanan 3 hari tersebut, pihaknya bukan saja melayani perekaman data baru, namun juga yang pindah data dari daerah lain ke Mahulu, serta ada yang hanya untuk cetak ulang karena KTP nya hilang.
Paulus mengungkapkan dari pelayanan yang dilakukan timnya, tidak ada kendala yang menghambat karena dari semua yang dilayani, KTP nya bisa tercetak dengan baik. “Hanya jaringan data base SIAK sedikit lamban, karena kami menggunakan perangkat M2M, tembak data base kantor. Yang berpengaruh dalam mencetak, tadi bisa 3 sampai 5 menit jadi harus memakan waktu sampai 10 menit,” ungkapnya.
Seperti halnya Stepanus Ugan (21) yang masih berstatus mahasiswa di salah satu universitas di Samarinda ini, menuturkan bahwa ia datang untuk pindah data dari tempat asalnya yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara ke Kabupaten Mahulu.
“Saya cukup kesulitan jika harus pulang ke Mahulu untuk mengurus kepidahan saya, selain waktu kuliah yang padat di tambah lagi ongkos biaya pulang kesana cukup lumayan,” tuturnya.
Maka Stepanus sangat bersyukur adanya sistem jembut bola dari Disdukcapil Mahulu Goes To Campus/School ini sangat membantu dan meringankan bagi dirinya.
Hal senada pun diungkapkan Agnes Hengo (19) Mahasiswi dari STKPK BI Samarinda ini, bahwa cukup kesulitan untuk pulang kampung di Ujoh Bilang untuk mengurus KTP nya yang hilang. “Saya hanya bisa pulang sekali dalam setahun, jadi sulit rasanya untuk khusus pulang mengurus KTP yang hilang, mana biaya atau ongkos untuk pulang lumayan mahal,” ungkapnya.
Lanjutnya, “Saya bersyukur ada pelayanan KTP, tidak menyangka kalau akan terbantu seperti ini, tidak buang waktu dan ongkos banyak,” ujar Agnes lagi. (hms10)
Tidak Ada Komentar